Bekraf Minta Tambahan Anggaran 30 Persen pada 2020
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Sebagai komitmen pemerintah dalam membantu pengembangan potensi inovasi dan kreativitas di seluruh wilayah Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf mencoba untuk terus mengimplemetasikannya melalui program unggulan yakni "Inovasi dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara" atau Ikkon.
Kepala Bekraf, Triawan Munaf menjelaskan, besarnya potensi ekonomi industri kreatif akan terus didorong oleh pihaknya, guna mengembangkan produk lokal dengan potensi yang ada dari berbagai daerah di Indonesia.
"Inilah salah satu alasan kami di Bekraf untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah," kata Triawan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat 28 Juni 2019.
Hingga saat ini, Triawan mengaku banyak sekali varian hasil produk yang dihasilkan melalui program 'Inovasi dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara', yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dia bahkan mengatakan bahwa dari satu daerah saja, yang di dalamnya dijalankan program Ikkon ini, bisa menghasilkan 56-100 jenis produk asli hasil kreativitas dan inovasi daerah tersebut.
“Hasil produk dari Ikkon ini banyak banget. Dari setiap daerah itu bisa ada 56 sampai 100 produk. Dan itu semua kita pasarkan melalui Koperasi Karya Ikkon Bersama atau Kopikkon, dan juga melalui pameran atau exhibition festival di luar negeri," ujar Triawan.
Oleh karenanya, guna terus mengembangkan potensi inovasi dan kreativitas yang ada di seluruh wilayah Indonesia melalui program Ikkon tersebut, Triawan mengaku bahwa Bekraf akan meminta kenaikan 30 persen pada pagu anggaran untuk 2020.
Anggaran untuk Bekraf pada 2020 diharapkan akan menjadi sekitar Rp780 miliar, dan meningkat jika dibandingkan dengan anggaran 2018 yang hanya sekitar Rp600 miliar.
"Jadi pagu anggaran ini untuk menunjang kebutuhan program-program di industri kreatif. Kita akan minta lagi untuk tahun depan agar kita dapat pagunya naik 30 persen," ujarnya.