Jokowi Bilang Runway Ketiga Bandara Soetta Penuhi Permintaan Asing

Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan landasan pacu atau runway ketiga Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Jumat, 21 Juni 2019.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan landasan pacu atau runway ketiga Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Jumat, 21 Juni 2019.

Deddy Sitorus Sebut Ada 'Utusan' Minta Hasto Mundur dari Sekjen-Jokowi Jangan Dipecat dari PDIP

Kepala Negara mengklaim, proses pembangunan sudah mencapai 86 persen, dan karenanya ditargetkan rampung serta bisa dioperasikan pada Juli 2019.

Jokowi berterus terang, pembangunan landasan pacu ketiga itu, di antaranya untuk memenuhi permintaan negara-negara asing agar pesawat-pesawat maskapai mancanegara dapat lebih banyak masuk ke Soekarno-Hatta.

Gaya Blusukan Dedi Mulyadi Masuk Gorong-gorong Mirip Jokowi 13 Tahun Silam, Tuai Pro Kontra Warganet

Selama ini, kata Jokowi, dengan dua landasan pacu saja, Bandara Soekarno-Hatta hanya dapat melayani 81 pergerakan pesawat per jam. Kalau landasan pacu ketiga selesai, Soekarno-Hatta dapat melayani sedikitnya 120 pergerakan pesawat per jam.

Presiden bercerita, selama ini sejumlah negara memang mendesak pemerintah Indonesia agar menambah kapasitas pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta.

Survei LPI: Jokowi Dinilai Paling Tepat jadi Ketua Wantimpres

"Saya sendiri sering [menerima permintaan penambahan kapasitas pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta]: dari Saudi, dari India, Singapura, Malaysia, China, Jepang--semuanya ingin masuk tapi penuh slotnya. Nah, sekarang inilah bisa kita berikan tambahan untuk bisa masuk ke Soetta lagi," katanya.

Selain keuntungan bisa menambah slot untuk negara-negara lain masuk ke Soekarno-Hatta, juga memperpendek waktu pesawat untuk mendarat. Karena kepadatan bandara itu, banyak pesawat yang hendak mendarat harus berputar terlebih dahulu.

"[Pesawat] mau turun, mutar setengah jam. Enggak ada [kejadian seperti itu lagi] setelah ini rampung. Insyaallah sudah enggak ada. Artinya, tambaham kapasitas yang besar ini langsung ketutup. Karena antreannya memang sudah lama sekali," katanya.

Gubernur Sumut, Bobby Nasution.(dok Pemprov Sumut)

Pemprov Sumut Utang DBH Rp 2,2 Triliun, Bobby Nasution Janji Bayar

Total kewajiban DBH yang harus ditransfer Pemprov Sumut kepada 33 kabupaten/kota selama periode itu mencapai sekitar Rp2,2 triliun

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025