Kemenhub Setarakan Kualitas 38 Terminal Tipe A dengan Bandara

Terminal Bus Pulogebang, Jakarta Timur
Sumber :
  • VIVA/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Kementerian Perhubungan berencana untuk menaikkan taraf serta kualitas dari seluruh terminal bus tipe A di Indonesia, agar bisa setara dengan kualitas bandara.

Data Kemenhub: Pelita Air Jadi Maskapai yang Berhasil Pertahankan OTP di Atas 90 Persen

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengaku hal itu merupakan arahan langsung dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi kepada pihaknya beberapa waktu lalu.

"Perbaikan 38 terminal itu disampaikan Pak Menteri dengan singkat, jelas, dan padat, 'Saya minta tahun depan, terminal harus sama dengan bandara', begitu kata Pak Menteri," ujar Budi di kantor staf presiden kawasan Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu 19 Juni 2019.

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

Guna melaksanakan permintaan Menhub tersebut, Budi mengaku bahwa pihaknya langsung bergerak untuk melakukan riset, terkait bagaimana level of service bandara, performance-nya, serta bagaimana kualitas sumber saya manusia yang dibutuhkan.

Terkait masalah anggaran, Budi memprediksi bahwa kebutuhan dananya bisa mencapai antara Rp30-Rp40 miliar per satu terminal.

Buntut Letusan Gunung Lewotobi, Satu Bandara di Muamere Ditutup

"Rata-rata, kalau kita mau membangun kembali atau renovasi, itu (dananya) besar. Antara Rp30-Rp40 miliar. Bervariasi, tergantung kondisi terminal. Tetapi, tentunya terminal tipe A ya," kata Budi.

Selain itu, Budi mengaku bahwa pihaknya juga harus mencari sumber pendanaan, yang menurutnya akan dibantu oleh Kementerian Keuangan.

Hal itu belum termasuk berbagai hal teknis yang harus dikaji lagi oleh pihaknya, guna menyelaraskan kualitas terminal tipe A, dengan bandara sebagaimana yang dimaksud oleh Menhub tersebut.

"Pak Menteri (Perhubungan) sudah menyampaikan kepada Kementerian Keuangan. Saya akan di-back up anggaran tambahan. Anggaran (direktorat jenderal) saya akan ditambah untuk pembangunan bidang terminal," kata Budi.

"Tapi kan, bukan cuma sampai di situ saja, harus ada peningkatan SDM-nya, level of service-nya, termasuk penataan booth makanan di dalam," ujarnya. (asp)

Ilustrasi pesawat di Bandara Lombok (Satria)

Bandara Bima Batalkan Penerbangan karena Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi

Pembatalan penerbangan dari Bandara Bima dilakukan pada Selasa siang, 12 November 2024 hingga abu vulkanik menghilang.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024