Hal yang Sering Terlewatkan Saat Merencanakan Keuangan

belajar keuangan
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Bagi sebagian orang, punya rencana anggaran adalah sebuah kewajiban untuk menjaga kondisi keuangan. Selain untuk mengendalikan jumlah pengeluaran, sisa penghasilan bisa digunakan untuk keperluan menabung atau investasi.

Saat merencanakan anggaran, hal yang wajib ditulis adalah semua kebutuhan pokok dan tagihan yang harus dilunasi. Padahal, jika dipikirkan ulang, ada lebih banyak hal yang sebenarnya perlu dimasukkan dalam daftar anggaran.

Meski sering dilupakan, beberapa hal ini hendaknya Anda pertimbangkan untuk masuk ke dalam daftar anggaran bulanan. Oleh karena itu, jangan lupakan hal ini saat merencanakan keuangan seperti dikutip dari Cermati.com, Rabu 12 Juni 2019:

1. Kewajiban pajak

Meski merupakan kewajiban setiap warga negara, penyisihan anggaran untuk kebutuhan membayar pajak, khususnya ajak penghasilan bagi yang berpenghasilan selain gaji sebagai karyawan seringkali terlupakan.

Kebutuhan untuk membayar pajak seperti pajak penghasilan, properti, dan kendaraan hendaknya masuk ke dalam perencanaan anggaran Anda. Mungkin penyebab sering lolosnya penyisihan keuangan untuk membayar pajak dari perencanaan anggaran adalah waktu pembayarannya yang hanya setahun sekali.

Padahal, jika tidak Anda siasati sedini mungkin, beban untuk melunasi pajak bisa menjadi masalah keuangan yang sukar diatasi. Jumlah pajak yang harus dibayarkan mungkin terasa signifikan jika tidak ada persiapan yang dilakukan untuk melunasinya.

Jadi, jangan lupa untuk memasukkan kewajiban membayar pajak pada anggaran keuangan bulanan agar Anda tidak kaget ketika sudah tiba waktu untuk melunasinya.

2. Biaya pengembangan diri

Penyisihan anggaran untuk proses pengembangan diri seringkali terlupakan. Padahal, kebutuhan ini sangat Anda butuhkan dalam mengejar jenjang karir yang lebih tinggi.

Tak jarang juga, jenjang karier yang lebih tinggi akan memengaruhi jumlah pendapatan yang didapat. Pemberian anggaran pada aspek ini juga bisa Anda gunakan saat ingin memiliki pendidikan yang lebih tinggi.

Biaya untuk pendidikan S2 maupun S3 tentu tidak sedikit. Menyisihkan sebagian dana dalam daftar anggaran tentu, sedikit banyak, dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan tersebut.

Jadi, jangan hanya fokuskan anggaran pada kebutuhan yang kasat mata saja. Pengembangan keterampilan dan kualitas diri juga Anda butuhkan sebagai pribadi yang profesional.

3. Dana berlibur atau bersenang-senang

Tak jarang beban pekerjaan akan membuat Anda ingin berlibur. Namun, dana untuk memenuhi kebutuhan ini seringkali tidak dimasukkan pada anggaran keuangan.

Keinginan untuk berlibur atau bersenang-senang pun menjadi terhambat karena harus mulai menyisihkan uang dari nol. Meski mungkin hanya dibutuhkan saat masa liburan tiba, tidak ada salahnya Anda menyisihkan dana khusus untuk kebutuhan berlibur di perencanaan anggaran.

Selain dapat segera menggunakannya saat stres menyerang, Anda tidak perlu bingung tentang nominalnya karena sudah dipersiapkan sejak awal.

Mungkin, metode penyisihan anggaran untuk berwisata bisa Anda lakukan secara berkala, seperti halnya untuk membayar kewajiban pajak. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda aktivitas refreshing karena kebutuhan dana sudah masuk dalam perencanaan anggaran Anda.

4. Biaya renovasi rumah

Rumah tentu menjadi aset yang bisa saja mengalami kerusakan mendadak. Biaya yang dibutuhkan untuk memperbaikinya pun biasanya tidak sedikit. Bisa jadi rencana anggaran yang telah dibuat menjadi kacau karena harus mengeluarkan banyak dana untuk merenovasi rumah.

Untuk menyiasati hal tersebut, masukkan dana untuk kebutuhan renovasi rumah ke dalam rencana anggaran Anda. Munculnya masalah yang mengharuskan Anda untuk memperbaiki hunian memang kecil kemungkinannya. Namun, tidak ada salahnya kan untuk berjaga-jaga jika hal itu terjadi.

5. Biaya perawatan kendaraan

Tidak hanya rumah, Anda juga perlu menyisihkan sebagian dana untuk biaya perbaikan kendaraan yang dimiliki. Jika merasa kebutuhan untuk renovasi rumah ataupun perbaikan kendaraan tidak perlu, masukan saja anggaran yang telah tersimpan ke dalam dana darurat.

Selain untuk berjaga-jaga saat dibutuhkan, anggaran untuk hal ini juga bisa Anda masukan ke dalam dana darurat jika ternyata masalah tidak muncul. Jadi, jangan lupa untuk memasukkan anggaran renovasi rumah dan perbaikan kendaraan saat merencanakan keuangan.

6. Kebutuhan untuk menjaga relasi

Menjaga relasi umumnya bisa dilakukan hanya dengan berkomunikasi secara rutin. Namun, ada kalanya hubungan relasi membutuhkan dana lebih untuk bisa tetap terhubung.

Sebagai contoh, teman kantor Anda sedang merayakan pernikahan di luar kota. Mau tidak mau Anda harus mengucurkan dana untuk biaya transportasi dan lain sebagainya. Jika tidak disiapkan sejak dini, kebutuhan seperti ini dapat mengganggu rencana anggaran yang Anda miliki.

Kegiatan seperti acara sosial atau sekedar berkumpul bersama kolega tentu membutuhkan biaya. Jadi, menyisihkan anggaran khusus yang bisa digunakan untuk menjaga relasi yang dimiliki wajib ada dalam daftar pengeluaran rutin Anda.

7. Anggaran pakaian kerja

Polisi Blak-Blakan Soal Peminjam Bawa Kabur Duit Anak Usaha KoinWorks

Pakaian kadangkala menjadi hal yang sepele. Namun, cara Anda berpakaian dapat menunjukkan tingkat profesionalisme Anda dalam bekerja. Pakaian yang Anda kenakan juga dapat menunjukkan bidang pekerjaan yang dimiliki.

Penyisihan anggaran untuk membeli setelan jas, alas kaki, maupun parfum hendaknya bisa Anda siapkan. Persiapan seperti ini tentunya dapat membantu Anda agar bisa menjaga pengeluaran pada anggaran yang telah dibuat.

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial
Ilustrasi Gaji

Rahasia Cara Mengatur Gaji 5 Juta Rupiah: Hindari Boros, Maksimalkan Tabungan

Pelajari cara mengelola gaji Rp5 juta dengan tips sederhana, mulai dari metode 50/30/20 hingga berinvestasi. Hindari boros dan maksimalkan tabungan.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024