Konsumsi BBM Diprediksi Melonjak Justru saat Arus Balik Lebaran
- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi mengklaim ketersediaan bahan bakar minyak selama musim mudik Lebaran 2019 cukup aman. Pemerintah sudah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak.
Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, mengatakan hal itu setelah dia mengecek sejumlah lokasi distribusi BBM yang akan menjadi titik pengisian bagi para pemudik pada musim libur Lebaran kali ini di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
"Saya barusan dampingi Pak Wamen (ESDM) melihat stok BBM di Plumpang, Koja. Saya Sabtu dan Minggu kemarin keliling ke depot di Cikampek, depot di Padalarang, dan saya cek tol di Cipali. Shell, Exxon, insyaallah aman semua," katanya.
Dia memastikan ketersediaan bensin Premium cadangan untuk musim Lebaran ini pun sudah aman hingga 21 hari, sementara LPG untuk 17 hari, meski akan ada potensi kenaikan.
Dia memprediksi akan terjadi kenaikan konsumsi bensin Pertamax dalam arus mudik kali ini, meski tak disebutkan rincian persentasenya. Namun dia senang dengan gejala itu karena “… kesadaran masyarakat dengan menggunakan BBM yang kualitasnya lebih bagus itu sudah muncul.”
Meski demikian, Fanshurullah mengaku tak akan lengah dalam menangani ketersediaan BBM di musim mudik Lebaran tahun ini, terutama saat menghadapi arus balik.
Sebab, berdasarkan perhitungannya, berbeda dengan arus mudik yang rentang waktu dan harinya masih bisa terjadi dalam beberapa gelombang keberangkatan menjelang hari raya. Arus balik justru akan terjadi secara serempak sehingga bisa dipastikan akan membeludak dalam satu gelombang kepulangan.
Dia menjelaskan, Idul Fitri pada 5 atau 6 Juni, sementara jadwal umumnya para pekerja swasta atau instansi pemerintah kembali beraktivitas pada 10 Juni. Maka arus balik diperkirakan serentak pada 8-9 Juni. “Maka yang pulang-pergi mudik itu akan numpuk semua di tanggal 8 dan 9 Juni pada arus balik.”
Hal itulah yang harus diwaspadai. BPH MIgas telah meminta Pertamina untuk membuat simulasi pada arus balik selama 24 jam dari arah Brebes hingga Tol Cikampek.
"Masalahnya yang masuk ke rest area kan penuh, dan mereka bisa setop di jalan sementara mau ngisi BBM sulit. Maka itu unit motoris pengisian BBM itu diperbanyak, jangan 50 unit saja," kata Fanshurullah.
"Dan motoris di Jateng dan Jatim bisa di alihkan ke Cipali. Itu gunanya untuk mobile dan mengisi BBM masyarakat yang membutuhkan pada arus balik itu," ujarnya.
Untuk ruas tol dari Bakauheuni ke Terbanggi dan Pematang Panjang serta ke Kayu Agung dan Palembang, panjang ruas tol yang akan beroperasi pada musim mudik kali ini sepanjang 141 kilometer.
Sementara sisanya 230 kilometer dari Terbanggi-Kayu Agung-Palembang, baru akan aktif secara fungsional. Maka Pertamina membuat 16 titik kios BBM di sepanjang ruas tol itu. (ren)