Ada Tol Jakarta-Surabaya, Pemudik via Udara Diprediksi Turun di Jatim
- ANTARA FOTO/Siswowidodo
VIVA – Tren mudik melalui jalur udara yang meningkat pada dua kali Lebaran sebelumnya di Jawa Timur tahun ini diperkirakan berubah. Pemudik diprediksi beralih kembali ke moda transportasi darat, seperti kereta api maupun bus atau kendaraan pribadi. Beroperasinya tol panjang Jakarta-Surabaya jadi salah satu sebab.
"Evaluasi kemarin, [pemudik Jatim menggunakan] bus itu kurang lebih 3,2 juta penumpang. Diperkirakan akan naik antara tiga sampai empat persen dari Lebaran tahun lalu. Maka, setiap operator otobus menyiapkan bus cadangan," kata Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Fattah Jasin di Markas Polda Jatim, Surabaya, Selasa, 28 Mei 2019.
Dia mengakui tanda-tanda peningkatan pemudik bus dikarenakan beroperasinya tol panjang dari Jakarta hingga Kabupaten Probolinggo di ujung timur Jawa. Selain bus, pemudik dengan kendaraan pribadi di Jatim juga akan meningkat. Begitu pula dengan kereta api. "Kereta api sampai sekarang masih jadi rujukan masyarakat," ujarnya.
Peningkatan pemudik melalui jalur darat itu, menurut Fattah, diperkirakan menurunkan jumlah pemudik melalui jalur udara. Selain karena beroperasinya tol panjang, penurunan jumlah pemudik jalur udara karena harga tiket pesawat yang mahal. "Untuk udara, pasti tidak akan ada extra flight," katanya.
Musim mudik segera dimulai. Di Jatim, aparat gabungan sudah bersiap-siap pengamanan Lebaran, termasuk mengatur lancarnya arus mudik-balik Lebaran. Lebih dari sembilan ribu personel diterjunkan di seluruh daerah di Jatim. Mereka terdiri dari anggota Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, Jasa Marga, dan lainnya. Sedikitnya 319 pos pengamanan didirikan. (mus)