Transaksi Gerbang Tol Cikarang Utama Resmi Dipindahkan
- Dokumentasi Jasa Marga.
VIVA – PT Jasa Marga Tbk, menyampaikan mulai hari ini, sejak dini hari tadi, pukul 00.00 WIB, Gerbang Tol atau GT Cikarang Utama yang berada di KM 29 Jalan Tol Jakarta-Cikampek tidak ada transaksi lagi. Transaksi di GT tersebut resmi pindah ke GT Cikampek Utama dan Kalihurip Utama.
Sebelum dipindahkan, transaksi yang dilakukan pengguna jalan arah Cikampek di GT Cikarang Utama merupakan transaksi penentuan asal gerbang (transaksi pertama) karena sebelumnya sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah sistem tertutup.
Setelah terekam asal GT Cikarang Utama, pengguna jalan melanjutkan perjalanan hingga exit gerbang tol sesuai tujuan dan melakukan tapping uang elektronik yang kedua kalinya (transaksi kedua) untuk membayar tarif tol yang dikalkulasi berdasarkan jarak.
Dikutip dari keterangan resminya, Kamis 23 Mei 2019, Jasa Marga menjelaskan, setelah transaksi dipindahkan mulai hari ini, pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek jarak jauh (Jakarta IC – Cikampek) kali ini cukup melakukan satu kali transaksi di salah satu gerbang tol baru.
Yaitu, GT Cikampek Utama di KM 70 untuk pengguna jalan dari/menuju timur (Jalan Tol Cikopo-Palimanan) dan GT Kalihurip Utama di KM 67 untuk pengguna jalan dari/menuju selatan (Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang dan Padalarang-Cileunyi).
Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero), Irra Susiyanti mengungkapkan, relokasi GT Cikarang Utama dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan untuk mengurangi kepadatan atau antrean di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Latar belakang relokasi GT Cikarang Utama didasari oleh berbagai faktor, antara lain tidak memadainya lagi kapasitas transaksi di GT Cikarang Utama akibat adanya pembangunan pier Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) di GT Cikarang Utama yang berdampak pada berkurangnya kapasitas transaksi (menutup enam gardu operasi).
"Keberadaan pier Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) di sekitar GT Cikarang Utama menyebabkan terjadinya bottleneck dan antrean kendaraan," ujarnya.
Alasan lainnya adalah tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa menyebabkan arus lalu lintas saat periode mudik dan balik Lebaran 2019 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diprediksi meningkat 15 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sehingga kapasitas GT Cikarang Utama saat ini tidak mampu menampung volume kendaraan tersebut.
Kemudian pemindahan ini untuk membagi beban lalu lintas transaksi pada GT Cikarang Utama yang saat ini menerima beban transaksi kendaraan dari atau menuju timur (Jalan Tol Cikopo-Palimanan) dan dari atau menuju selatan (Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi) sekaligus memisahkan cluster Trans Jawa jalur Utara dan Selatan.
"Adanya pergeseran pola perjalanan lalu lintas komuter yang semula hanya sampai di Cikarang, kini melebar ke arah Karawang," ungkapnya.
Selain itu dia mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengakomodir rencana Jakarta Greater Extension dengan pengembangan jaringan jalan tol JORR 3 yang menghubungkan Jalan Tol Bogor Ring Road (BORR) dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Karawang Barat.