Bangun Pabrik di Subang, Kibif Perluas Kapasitas Produksi hingga 300%
- Istimewa.
VIVA – Guna meningkatkan kapasitas produksi pada produk olahan makanan dan cold storage, PT Estika Tata Tiara Tbk atau Kibif melakukan perluasan unit bisnis hingga 300 persen dalam setahun terakhir.
Pembangunan perluasan unit bisnis pengolahan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani di Subang, Jawa Barat, pada Senin 20 Mei 2019.
"Langkah yang sangat positif bagi Kibif dalam meningkatkan kapasitas produksi daging sapi olahan. Di Indonesia daging sapi merupakan komoditas dengan nilai ekonomis cukup tinggi,” kata Rosan dalam keterangannya, Senin 20 Mei 2019.
Menurut Rosan, dalam lima tahun terakhir, produksi daging sapi dalam negeri meningkat signifikan. Namun, hal itu belum disertai peningkatan kapasitas produksi untuk mengimbangi konsumsi daging sapi yang terus meningkat.
"Kami bersyukur, konsumsi daging sapi di Indonesia terus meningkat. Kadin menyambut positif aksi korporasi Kibif untuk meningkatkan konsumsi daging sapi dan produk olahan lainnya," jelas Rosan.
Ia menuturkan, Kibif yang 20 persen sahamnya telah ditawarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikenal sebagai produsen dan distributor makanan olahan terintegrasi terkemuka di Indonesia.
Selain itu, perusahaan ini telah memasuki era transformasi, di mana industri makanan dalam cakupan yang lebih luas, tidak hanya daging sapi, tetapi meluas hingga makanan hasil pengolahan siap saji dan makanan beku yang siap dikonsumsi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk, Yustinus Sadmoko mengatakan, perluasan fasilitas baru Kibif di Subang bertujuan untuk menunjang lini bisnis produksi bakso, daging sapi portion cut, chicken nugget (naget ayam), dan produk makanan olahan lainnya.
"Penambahan fasilitas ini diharapkan secara bertahap dapat meningkatkan produksi dari 40 ton menjadi 80 ton per hari atau 2.000 ton per bulan,” katanya.
Perlu diketahui, pada 2018 tingkat konsumsi daging per kapita lima negara anggota ASEAN - Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia adalah sebesar 4,5 kg dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita mencapai US$5,144.
Di sisi lain, konsumsi daging sapi per kapita di Indonesia masih berada di bawah rata-rata, yaitu 2,6 kg per kapita dan PDB per kapita sebesar US$3,932.
"KIBIF sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di papan transaksi Bursa Efek Indonesia secara konsisten mewujudkan komitmennya untuk meningkatkan konsumsi daging sapi dan produk protein halal di Indonesia. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kami,” kata Yustinus.
"Kami menargetkan dalam waktu lima tahun ke depan, Kibif akan menjadi salah satu produsen makanan olahan terbaik di Indonesia,” tambahnya.