Anindya Bakrie Tegaskan Media Harus Punya Intellectual Property
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – PT Visi Media Asia Tbk berencana menerbitkan saham baru lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau PMT-HMETD.
Presiden Direktur VIVA, Anindya Novyan Bakrie, menjelaskan aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat stuktur permodalan perusahaan tahun ini.
"Kalau VIVA kita fokus pada non-preemptive right issues, yang sudah disetujui tiga minggu lalu baik di VIVA level maupun di MDIA," kata Anindya di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Mei 2019.
"Prinsipnya sama, kita ingin memperkuat struktur permodalan. Dengan seperti itu kita bisa membuat working capital itu juga lancar," ujarnya.
Anindya mengakui bahwa setelah mengalami tahun yang cukup berat di sepanjang 2018 lalu, pihaknya optimistis bahwa di tahun 2019 ini akan lebih baik dari sebelumnya.
"Kita lihat bahwa di tahun 2018 memang tahun yang berat, tapi di 2019 kita bisa melihat di kuartal I dan kelihatan di kuartal II ini dengan Lebaran, terutama buat tvOne di pemilu ya, ini membuat kayaknya 2019 merupakan tahun yang lebih baik," kata Anin.
Oleh karenanya, Anindya berharap bahwa konsumsi domestik yang selama enam bulan ini menjadi motor untuk majunya periklanan, bisa terus berjalan membaik ke depannya.
"Tapi bukan hanya periklanan, penting juga siapa pun pemain media mesti memikirkan produk-produk unik apa, atau biasa disebut intellectual property apa yang berbeda dengan media yang lain," kata Anindya.
"Contohnya di tvOne ada One Pride dan juga akan ada semacam MotoGP 3. Kalau di ANTV juga ada upaya-upaya untuk memperkuat in house production," ujarnya. (ase)