Cerita Menteri Basuki Saat Waskita Karya Takut Gusur Rumahnya
- VIVA.co.id
VIVA – Proyek tol Becakayu atau Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, masih terus dilanjutkan pengerjaannya. Namun, uniknya saat memasuki trase seksi 2 B, pelaksana proyek harus menggusur rumah bos pelaksana proyek itu.
Rumah yang dimaksud adalah kediaman pribadi milik Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Di sela-sela rapat kabinet di Istana, Basuki sempat menjelaskan kejadian itu. Saat PT Waskita, pelaksana proyek, mendatanginya. Anehnya, kata Basuki, saat itu ada yang ditutupi, dan seolah tidak berani diungkap.
"Ini kenapa, lha kok enggak berani. Terusin," kata Basuki, setelah ia dijelaskan bahwa rumahnya terkena gusur untuk proyek tol Becakayu ini, Kamis 16 Mei 2019.
Basuki mengatakan, jalur tol yang sudah ditetapkan tidak boleh diubah hanya karena rumahnya terkena gusur. "Jangan dibelokin, karena ini yang paling optimal, paling cepat," katanya.
Dari peta yang ditunjukkannya, lokasi tol ada di dekat rumahnya. Namun, karena butuh fondasi dan sedikit melebar, maka rumahnya mau tidak mau harus digusur.
Walau terkena gusur, dia mengaku belum ada pembayaran karena masih sosialisasi. Proses penggantiannya tetap berprinsip ganti untung.
Untuk proses penggusurannya, Basuki mengaku diperkirakan akhir 2019. Namun, penggusuran harus mendapat persetujuan masyarakatnya.
"Kalau menurut Waskita tahun ini, kalau disetujui masyarakat. Itu harus dengan masyarakat semua," katanya.
Perumahan yang digusur itu, adalah kompleks Pengairan. Dulu, merupakan rumah dinas PU yang kemudian dibeli.
Basuki sendiri sudah menempati rumah yang ada di kawasan Bekasi Jawa Barat itu, sejak 1970. Lalu, setelah Basuki digusur, ke mana dia akan pindah?
"Ke Bekasi juga, Kemang Pratama," ucapnya. (asp)