Logo WARTAEKONOMI

Siapa Pemimpin Pasar E-Commerce Indonesia?

Siapa Pemimpin Pasar E-Commerce Indonesia?. (FOTO: Sumber lain)
Siapa Pemimpin Pasar E-Commerce Indonesia?. (FOTO: Sumber lain)
Sumber :
  • wartaekonomi

Industri nasional memiliki banyak pemain, dari lokal hingga internasional, membuat persaingan di dalamnya semakin ketat. Masing-masing pemain berlomba-lomba memberi berbagai penawaran menarik serta inovasi untuk merebut hati pelanggan.

Pertanyaannya, siapa yang jadi pemenang di Tanah Air, pemain lokal atau internasional?

Berdasarkan laporan dari bertajuk "Aplikasi E-Commerce dalam Ponsel dengan Pengguna Aktif Bulanan Terbanyak di Asia Tenggara" pada kuartal 1 2019, pasar Indonesia masih dipimpin oleh pemain lokal. Data dari laporan itu merupakan kombinasi antara data App Annie dan data SimilarWeb.

"Di Asia Tenggara, adalah satu-satunya aplikasi seluler e-commerce yang paling aktif digunakan di negara asalnya," begitu bunyi laporan yang Warta Ekonomi akses, dilansir dari situs iPrice (13/5/2019).

Di Indonesia, Tokopedia mengalahkan pemain asal Singapura yang merajai pasar Vietnam. Sayangnya, laporan tersebut tak menyebutkan angka detail pengguna bulanan platform tersebut. Namun, Tokopedia memiliki rata-rata 125 pengunjung pada 2018 lalu, padahal mereka baru tersedia di Indonesia.

Laporan iPrice menyebutkan, "Tokopedia tetap menjadi pemain terkemuka karena perusahaan saat ini memegang pangsa pasar terbesar di negara terbesar di Asia Tenggara dari segi populasi."

Di posisi kedua ada Shopee yang berasal dari Singapura. Selain di Indonesia, raksasa itu juga menjadi juara kedua di Malaysia, Filipina, dan Thailand. Yang unik, Shopee tak memimpin pasar Singapura karena kalah dari dan Qoo10 Singapore.

Sementara itu, menyusul Tokopedia dan Shopee di pasar Indonesia. Platform dagang daring itu mengalahkan sang raja Asia Tenggara, Lazada, yang menduduki posisi keempat di pasar Tanah Air.

Lazada yang memimpin pasar Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura mengalami penurunan total kunjungan rata-rata dibanding kuartal I 2018. Penurunan itu mencapai -12%.

Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 269 juta jiwa dan tingginya adopsi telepon pintar, Indonesia memang menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara bagi pemain e-commerce.

Lebih lanjut, laporan State of Internet Q1 2017 dari Akamai menyatakan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan adopsi digital tertinggi di dunia, mengalahkan India dan China. Hal tersebut menjadi peluang besar bagi pemimpin pasar di Indonesia untuk turut memiliki posisi strategis di industri e-commerce dalam skala regional.

.Meminjam kalimat CEO Group, beberapa waktu lalu, dapat dibilang: "yang memenangkan pasar Indonesia, maka akan memimpin pasar Asia Tenggara". Dapatkah Tokopedia melakukannya?