Tenang, Startup Indonesia Tak Pernah Kehabisan Investor
- wartaekonomi
Raditya Pramana selaku partner dari Venturra Discovery, menyatakan bahwa startup di Indonesia tidak akan pernah kehabisan investor, asalkan startup bersangkutan memenuhi beberapa indikator dan kriteria founder yang dicari investor, serta timing penggalangan dana mereka tepat.
Raditya menyebut bahwa beberapa tahun lalu ada banyak investor atau perusahaan modal ventura (VC), yang dulunya fokus pada pendanaan tahap awal, kemudian “naik kelas” menjadi Series Investor. Fenomena tersebut didorong oleh pengelolaan dana dan portofolio masing-masing yang terus menerus membesar.
Menurutnya, mau tidak mau, VC juga harus menaikkan kapabilitas pendanaan mereka ke ranah seri A ke atas.
“Dari tahun 2015 hingga 2018, angka pendanaan seed jumlahnya tidak sampai sepertiga dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Raditya seperti dikutip dari Techinasia.com.
Hal tersebut membuktikan bahwa ekosistem investasi startup semakin matang. Namun di sisi lain berdampak juga kepada perspektif investor pendanaan tahap awal. Akibatnya, ketika siklus permintaan permodalan tahap awal meninggi, tidak sedikit “VC lama” lah yang kembali melirik tahapan tersebut, namun dengan ticket size yang terlalu besar untuk ukuran seed funding.
“Meskipun seed investor tidak sebanyak dulu, namun saat ini adalah momen yang menarik untuk menanti kemunculan gelombang entrepreneur berikutnya di Indonesia, terlebih lagi dari mereka yang sudah menimba pengalaman dari keberhasilan startup unicorn sekarang," tambah Raditya, yang juga mantan Investment Manager di Venturra Capital, dan resmi diangkat menjadi Partner untuk Venturra Discovery yang mulai diperkenalkan sejak September 2018 silam.
Selain Raditya, Venturra Discovery juga diisi beberapa nama lain seperti CEO Lippo Group John Riady dan mantan CEO Google Indonesia Rudy Ramawy.
Untuk diketahui, Venturra Discovery hingga Mei 2019 telah melakukan empat investasi ke sejumlah startup tahap awal di Indonesia, dua di antaranya adalah Ekrut dan Medigo. Venturra Discovery sendiri menargetkan hendak melakukan sepuluh pendanaan dengan total ketersediaan modal mencapai US$15 juta (sekitar Rp214 miliar) pada 2019.