BI Malang Siapkan Rp4,7 Triliun Uang Baru untuk Lebaran 2019
- ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
VIVA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang menyiapkan uang kartal sebanyak Rp4,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang baru selama Ramadan dan Idul Fitri 2019. Jumlah penukaran uang baru ini lebih banyak ketimbang tahun 2018 yang hanya sebesar Rp3,9 triliun.
"Jumlah ini merupakan nominal yang diperhitungkan melalui estimasi kenaikan jumlah permintaan kebutuhan uang pada periode Ramadan dan Idul Fitri yakni sekitar 20 perawb lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan, Selasa, 7 Mei 2019.
BI Malang juga bekerja sama dengan perbankan (Bank umum dan BPR) untuk melakukan layanan penukaran uang pecahan kecil di pusat keramaian. Nominal yang disediakan mulai dari seribu rupiah hingga Rp100 ribu.
"Adapun titik lokasi kas mobil Perbankan untuk penukaran bersama khususnya kepada Masyarakat di Kota Malang akan dilaksanakan di Gedung Kartini Jalan Tangkuban Perahu setiap pagi pukul 08.00 hingga selesai dan dilayani oleh 6 Bank umum," ujar Azka.
Lokasi pelayanan penukaran uang
Bank Indonesia akan melayani penukaran uang serentak melalui 72 titik outlet bank umum dan 49 titik outlet BPR di wilayah kerja Bank Indonesia Malang sejak, 26 Mei 2019 sampai 2 Juni 2019 atau selama 8 hari. Adapun wilayah BI Malang hingga Kota Batu, Pasuruan dan Probolinggo.
"Kami menggunakan 13 mobil kas keliling, 1 mobil milik Bank Indonesia, sedangkan 12 mobil lainnya adalah milik Bank umum diantaranya; BNI, BCA, BTN, CIMB Niaga, Permata Bank, Bank Muamalat, BPD Jatim, BPD Jatim Syariah, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, BRI, dan BRI Syariah," tutur Azka.
Azka menuturkan, dana Rp4,7 triliun dipersiapkan baik untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan maupun mesin ATM masing-masing perbankan, serta melalui pelayanan kas keliling kepada masyarakat.
Dia mengimbau masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi baik yang dilakukan oleh BI, perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI untuk menghindari risiko uang palsu.
"Jangan tukar melalui calo karena untuk menghindari risiko uang palsu. Selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang. Selalu cermat dan teliti terhadap ciri keaslian uang rupiah dilihat, diraba, diterawang, juga memperlakukan dan merawat rupiah dengan baik," kata Azka. (ren)