Saham Phapros Menguat Setelah Diakusisi Kimia Farma, Ini Analisanya
- Istimewa
VIVA – Akuisi saham PT Phapros TBK oleh PT Kimia Farma TBK Februari lalu dinilai membawa angin segar bagi perusahaan farmasi tersebut. Sebab, saham emiten kesehatan itu terus menguat.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada berpendapat, nilai saham Phapros yang sempat menguat dan terus stabil di kisaran Rp2.000 an per lembar saham, terjadi karena sentimen pasar yang positif terhadap akusisi serta baiknya perfoma korporasi Phapros.
“Ada perkembangan yang baru untuk Phapros,” ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada dikutip dari keterangannya, Senin 6 Mei 2019.
Ke depannya menurutnya, perusahaan itu harus bisa menggenjot kinerjanya. Sebab, pasar masih menunggu perkembangan performa, baik dari Kimia Farma maupun Phapros setelah akuisisi.
“Pasar akan semakin yakin kalau proses akuisisi yang terjadi antara Kimia Farma dengan phapros mambuahkan hasil yang bagus baik terhadap Phapros maupun Kimia Farma,” ungkapnya.
Sebelumnya, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ini sempat menikmati tren kenaikan saham farmasi di akhir 2018. Saat itu, saham perusahaan farmasi berkode emiten PEHA ini sempat menyentuh angka Rp1.800 per saham dari Rp1.200 per saham (26/12)
Tidak hanya itu, pascaakusisi oleh Kimia Farma pada 15 Februari saham Phapros bahkan sempat melejit 24,6 persen dari 2.300 per lembar saham menjadi Rp2.630.
Perusahaan yang yang melantai di bursa pada Desember tahun lalu ini juga berhasil membukukan laba bersih Rp132,3 miliar atau naik 6,41 persen dari Rp125,6 miliar pada 2017.
“Tapi paling tidak sentimen di pasar positif…dan ini yang terus dijaga oleh Phapros, termasuk perilisan laporan keuangan (Phapros) yang positif ini juga memberi nilai tambah tersendiri,” imbuh Reza.
Lebih lanjut menurutnya, dengan Akuisisi tersebut produk-produk Phapros bisa lebih luas dipasarkan. Khususnya dengan menggunakan jaringan outlet yang dimiliki Kimia Farma.
Seperti diketahui, Kimia Farma pada 13 Februari lalu mengamankan 56,77 persen saham RNI di Phapros atau setara 476,901 juta saham. Transaksi tersebut dilakukan melalui perjanjian jual beli saham bersyarat.
Akusisi tersebut ditujukan untuk meningkatkan pangsa pasar farmasi Kimia Farma di atas 6 persen. Sekaligus untuk menambah portofolio obat dan alat kesehatan Phapros.