Tak Cuma Bawang, Harga Emping dan Mentimun Ikutan Naik Jelang Ramadan
- Antara/ Saiful Bahri
VIVA – Memasuki masa puasa Ramadan 2019, harga-harga pangan kembali mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tak hanya komoditas bawang-bawangan yang telah meroket sejak bulan lalu, kini buah Mentimun ikut meroket.
Ditemui di Pasar Cakung, Jakarta Timur, Sri (58) salah satu pedagang sayur, Cabai dan Bawang-bawangan, mengungkapkan harga buah mentimun mengalami loncatan harga yang cukup tajam, yakni dari harga normal dikisaran Rp8 ribu/kg menjadi seharga Rp12 ribu/kg.
"Yang loncat harganya juga mah Mentimun, emang paling dicari juga sih ya pas Ramadan," kata Sri.
Meski Timun harga melonjak signifikan, Sri tetap menegaskan bahwa harga bawang putih merupakan komoditas yang paling signifikan kenaikan harganya. Dikatakannya, harga bawang putih hari ini Rp80 ribu/kg meningkat signifikan dari harga kemarin yang dikisaran Rp60 ribu/kg.
"Cabai merah sama rawit jadi Rp40-30 ribu dari yang biasa Rp18 ribuan. Bawang putih dari Rp60 ribu dua hari lalu, jadi Rp80 ribu. Tomat stabil Rp15 ribu enggak ada kenaikan, cuma Bawang, Cabai, Timun aja," tegasnya.
Harga itupun diamini oleh pedagang Bawang dan Cabai-cabaian lain. Nani (62) mengatakan bahwa mahalnya harga Bawang putih sampai-sampai dia mengaku hari ini tidak mendapatkan jatang Bawang putih untuk dijual lantaran telah kehabisan.
"Bawang merah sekilo Rp40 ribuan, Bawang putih malah kosong enggak dapat, udah beberapa hari enggak jual, kosong," tutur dia.
Tidak hanya komoditas tersebut, harga Emping Melinjo yang dijualnya juga mengalami naik menjadi sebesar Rp70 ribu/kg dari harga normal yang dikatakannya dikisaran Rp65 ribu/kg.
Meski begitu, baik Sri dan Nanik sama-sama mengatakan bahwa lonjakan harga-harga tersebut biasa terjadi di awal-awal ramadhan lantaran logistik yang padat untuk persiapan ramadhan. Dalam waktu seminggu dikatakannya harga-harga akan kembali stabil.
"Ya setiap ramadhan, tapi seminggu udah stabil biasanya. Padahal orang Islam mah biasa kan puasa. Mungkin dipicu macet logistiknya, terus busuk, kebuang jadi," tuturnya.
Pantauan di lokasi, saat ini Pasar Cakung cukup dipadati oleh masyarakat yang membeli berbagai kebutuhan pangan maupun lainnya. Kepadatan tersebut tidak biasanya, lantaran saat ini para pembeli sudah kesulitan untuk berjalan di pasar karena saking padatnya.