Optimalkan Penyaluran, Bulog Pasok Lagi Beras ASN, TNI dan Polri
- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
VIVA – Perum Bulog berusaha untuk terus mengoptimalkan penyaluran berasnya di tengah semakin melimpahnya stok beras di gudang Bulog, terutama mendekati masa-masa puncak panen raya yang diperkirakan bakal terjadi pada Mei atau Juni 2019.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar, menjelaskan karena itu, saat ini pemerintah berencana kembali menugaskan Bulog untuk menyalurkan beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri secara langsung atau penyaluran pangan dalam bentuk pangan (in natura).
"Untuk hilir kalau enggak salah ada info nanti PNS, TNI, Polri sudah mulai beli berasnya Bulog, Insya Allah," katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.
Lebih lanjut, Bachtiar menjelaskan, pada dasarnya kebijakan dalam bentuk Peraturan Pemerintah tersebut sebelumnya memang memutuskan bahwa bagi TNI dan Polri dipasok oleh Bulog, namun lambat laun tunjangan pangan itu berganti dalam bentuk uang.
"Dulu memang sudah ada pembagian beras tapi setelah itu dikembalikan berbentuk uang dan katanya tadi mau dikembalikan lagi," ungkap dia.
Meski bakal dikembalikan, dia menilai besaran beras yang disalurkan akan sama seperti dulu, yakni 18 kilogram beras per orangnya. Beras itu nantinya akan dibagikan pemerintah tanpa harus memotong gaji mereka atau sudah dianggarkan oleh pemerintah.
"Jatah negara, bukan potong gaji, kan dari dulu ada. Dulu per orang 18 kilogram, sekarang tetaplah enggak ada perubahan, per bulan per orang. Moga-moga secepatnya ya (terealisasi)," tutur dia.
Bachtiar mengungkapkan, mendekati musim panen raya yang bakal terjadi pada Mei ataupun Juni 2019, stok beras saat ini mencapai 2.050.000 ton. Angka tersebut mendekati kapasitas gudang Bulog di kisaran dua hingga tiga juta ton.
Hingga saat ini, Bulog terus merealisasikan mandat pemerintah untuk melakukan penyerapan beras petani meskipun tengah menghadapi kesulitan penyaluran karena pemerintah mengalihkan sebagian besar bantan sosial (bansos) beras sejahtera menjadi bantuan pangan non tunai (BPNT), sehingga membuat stok beras hasil serapan masih menumpuk di gudang milik Bulog. (ase)