Kelistrikan Bengkulu Pulih 74,28 Persen Usai Banjir Bandang

Perbaikan jaringan listrik di Bengkulu pasca banjir bandang.
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – PT PLN mengungkapkan progress recovery atau pemulihan kelistrikan pasca banjir bandang dan tanah longsor di Bengkulu telah mencapai 74,28 persen. Sebanyak 119 gardu telah dinormalkan dan berhasil menyalakan kembali sebanyak 7.348 listrik pelanggan atau 74,64 persen.

Selain itu, PLN juga berhasil memperbaiki dua penyulang atau penghantar arus dan menyisakan dua penyulang yang masih dalam proses perbaikan. Progres perbaikan tiang roboh juga mengalami kemajuan, saat ini sebanyak 18 tiang jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah berhasil diperbaiki.

Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, dalam upaya mempercepat recovery di Bengkulu, sebanyak 257 petugas dari PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar, Unit Induk Distribusi (UID) Lampung telah dikerahkan. Termasuk UIW Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB), Tim dapur umum PLN dan reaksi cepat PLN. 

"Hari ini kami menambah personel gabungan untuk recovery kelistrikan, hal ini penting demi mempercepat proses recovery," ungkap Suryo dalam keterangan resmi PLN, Rabu 1 Mei 2019.

Ia menjelaskan, sampai saat ini kendala utama PLN dalam melakukan recovery adalah jalan putus akibat longsor dan beberapa lokasi masih tergenang. Menurutnya petugas PLN terus mengupayakan pemulihan secepatnya. 

"Sejumlah lokasi masih tergenang banjir," kata dia. 

Di balik upaya recovery ini, lanjut dia, terdapat petugas-petugas PLN di lapangan yang bekerja siang malam. Mereka disebar untuk mendirikan lagi tiang yang roboh akibat terjangan banjir maupun tanah longsor. 

Salah satunya adalah Christ Lopiga Tarigan petugas PLN asal Bengkulu yang ikut serta dalam tim recovery Bengkulu. Menurut Christ, sudah menjadi tugasnya untuk membantu mempercepat pemulihan aliran listrik. 

Korban Tewas Banjir Bandang di Ternate yang Ditemukan Bertambah Jadi 16 Orang

"Untuk membangun kembali tiang dan jaringan listrik yang roboh tidak mudah sehingga membutuhkan kerja keras," kata Chris. 

Karena itu, lanjut dia, fisik tenaga dan kesehatan harus tetap prima karena pekerjaan sangat berat. Terlebih tiang dan jaringan listrik banyak yang terkubur, sehingga untuk membangun kembali harus menggunakan tiang dan jaringan yang baru.

13 Orang Tewas Buntut Banjir Bandang di Kota Ternate
Ilustrasi lokasi banjir bandang di Sumatera Utara.

20 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut

Sejumlah bencana hidrometeorologi basah terjadi pada beberapa wilayah di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) hingga pekan lalu, Minggu, 24 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024