Aksi May Day, Jangan Sampai Investor Kabur
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Kalangan pengusaha meminta para buruh yang akan kembali melakukan unjuk rasa besar pada 'May Day' atau Hari Buruh Internasional pada Rabu, 1 Mei 2019 berlangsung kondusif. Bukan malah membuat para investor batal menanamkan modal karena melihat aksi-aksi buruh yang tidak produktif.
Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta, Sarman Simanjorang, para buruh harus mampu menunjukkan bahwa unjuk rasa sekadar medium penyampaian aspirasi tahunan dan tak mengganggu iklim investasi.
"Yang paling penting, (unjuk rasa) tetap mampu memberikan kesan positif kepada calon investor bahwa kondisi perburuhan kita sangat kondusif dan produktif," ujar Sarman di Jakarta, Senin, 29 April 2019.
Ada pun, Sarman yang juga anggota Dewan Pengupahan Jakarta ini menyampaikan, para buruh bisa melakukan hal itu dengan memastikan unjuk rasa berjalan dengan aman dan tertib. Sarman menilai, para investor juga perlu diyakinkan Indonesia tetap kondusif untuk investasi setelah Pemilu 2019.
"Kita sangat berharap agar peringatan Hari Buruh tahun ini, kalau pun dilakukan aksi turun ke jalan, agar dapat berjalan aman, nyaman, sejuk, tenang, penuh persatuan," ujar Sarman.
Selain itu, Sarman juga mengemukakan, para investor juga perlu diyakinkan bahwa para buruh sendiri, akan mendukung investasi. Unjuk rasa harus mampu memberi pesan juga bahwa dalam bekerja, buruh berkomitmen untuk memiliki produktivitas tinggi, sehingga mendukung juga kegiatan usaha.
"Itu harus dilakukan sehingga para investor dapat menilai bahwa peringatan Hari Buruh di Indonesia sangat kondusif dan tidak mengkhawatirkan," ujar Sarman.