Bandara NYIA Operasi Saat Lebaran, Ini Moda Transportasinya ke Lokasi
- Twitter.com/@Sutopo_PN
VIVA – Menghadapi musim libur Lebaran 2019, sejumlah penerbangan domestik di Bandara Adisucipto Yogyakarta diusulkan untuk dipindah ke Bandara New Yogyakarta Internasional Airport atau NYIA di Kulon Progo.
Menteri Perhubungan, Budi Karya mengatakan, usul perpindahan sejumlah penerbangan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan jadwal penerbangan di bandara eksisting tersebut.
Menurut dia, jadwal penerbangan di Adi Sucipto, biasanya sangat ramai ketika memasuki bulan puasa, apalagi mendekati hari raya Idul Fitri. Maka, perlu sebagian penerbangan bisa dialihkan ke bandara NYIA.
Budi mengungkapkan, ada setidaknya 18 penerbangan domestik akan dipindah dari Bandara Adi Sucipto ke NYIA dengan 38 take off landing atau sekitar 3.500 orang penumpang akan datang ke Yogyakarta.
Untuk mengantisipasi itu, PT Angkasa Pura I yang mengelola Bandara baru tersebut telah menyiapkan sejumlah alat transportasi untuk mendukung lancarnya perjalanan penumpang.
Dikutip dari Instagram PT Angkasa Pura I @ap_airports, pada Senin 29 April 2019, dijelaskan bahwa AP I telah bekerja sama dengan mitra penyedia jasa transportasi di Yogyakarta.
Upaya tersebut dilakukan untuk menyediakan berbagai pilihan jenis transportasi untuk memudahkan akses dari dan menuju NYIA. Mulai dari bus DAMRI, kereta api, shuttle, hingga taksi.
Untuk bus Damri, akan tersedia dari NYIA ke Yogyakarta (kantor Damri cab. yogyakarta), lalu NYIA-Stasiun Wojo, NYIA-Magelang dan NYIA-Kebumen via Purworejo.
Kemudian, ada moda SATELQU dengan rute Banjarnegara-Wonosobo-Purworejo-NYIA-Bandara Adisujipto. Lalu rute Cilacap-NYIA-Bandara Adisujipto dan rute Purwokerto-NYIA-Bandara Adisujipto.
Untuk penumpang kereta api, penumpang bisa turun di Stasiun Wojo dengan kereta api Lokal Rute Solo-Yogyakarta-Kutoarjo. Kemudian, melanjutkan perjalanan ke bandara NYIA dengan shuttle yang telah disediakan AP I. (asp)
Tak Akan Jual Aset, Ini Strategi Angkasa Pura I Sehatkan Keuangan
Total utang Angkasa Pura I per November capai Rp32,7 triliun. Tapi AP I menegaskan tidak akan menjual aset perusahaan untuk menyehatkan keuangan perusahaan.
