Pertemuan ABAC 2019 Dorong Asia-Pasifik Jadi Pusat Ekonomi Dunia
- Arrijal Rachman/VIVA.co.id.
VIVA – Para pemimpin bisnis di Asia-Pasifik yang tergabung dalam APEC Business Advisory Council atau ABAC, sepakat untuk mendorong pemimpin negara-negara di Asia-Pasifik, menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat ekonomi global, di tengah kondisi perekonomian global yang saat ini mengalami tekanan.
Ketua ABAC 2019, Richard Von Appen mengatakan, untuk itu, melalui pertemuan ABAC yang digelar di Jakarta, sejak 23 April 2019 lalu, para pemimpin bisnis dari 21 negara menekankan supaya komitmen itu bisa diimplementasikan melalui keterbukaan dan integrasi ekonomi yang lebih dalam di kawasan.
"Tidak pernah ada waktu yang lebih tepat, dalam menunjukkan komitmen kami terhadap keterbukaan dan integrasi ekonomi yang lebih dalam. Meskipun dengan berbagai turbulensi global saat ini, kami optimis bahwa Asia Pasifik bisa melewatinya," kata di Hotel Shangrila, Jakarta, Jumat 26 April 2019.
Karenanya, lanjut dia, agar hal itu bisa terealisasi, maka pemerintah perlu memfokuskan kebijakan seperti menghilangkan hambatan investasi dan perdagangan barang dan jasa, hingga membangun kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perempuan.
Selain itu, juga perlu meletakkan fondasi strategis bagi tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, mempercepat perubahan ekonomi struktural di dalam ekonomi masing-masing. Serta memastikan seluruh infrastruktur yang dibutuhkan dan memaksimalkan potensi yang telah disediakan oleh era digital.
"Kita membutuhkan infrastruktur yang memfasilitas itu dan regulasi yang mudah. Dari sisi bisnis, kita mencoba menghubungkan produk UMKM dengan 21 negara ekonomi, sehingga masyarakat bisa menjual produknya di area perdagangan," tegas dia.
Di luar itu, dia juga menambahkan, fokus yang menjadi penting perlu menjadi perhatian pemerintah adalah ekonomi inklusif untuk memastikan distribusi kekayaan dapat disebarkan secara merata.
Karena itu, dia menegaskan, ABAC Indonesia juga mendorong akses yang lebih luas untuk layanan keuangan seperti tabungan, asuransi, pensiun, dan pembayaran non-tunai di mana hal tersebut saling melengkapi. (asp)