Kerja Sama Pertamina-Aramco Garap Kilang Cilacap Ditentukan Juni 2019

Kerja sama Pertamina dan Saudi Aramco.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – Pertamina dengan Saudi Aramco, belum menemukan kata sepakat soal proyek refinery development master plan Cilacap atau Kilang Cilacap hingga saat ini.

Toyota Hadirkan Sedan Crown Hybrid di GJAW 2024

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, hal yang masih menjadi permasalahan bagi kedua belah pihak adalah masalah valuasi proyek, serta perhitungan mengenai nilai keekonomiannya.

"Menyangkut valuasi, memang sangat penting, karena kita akan melakukan spin off. Nah, Aramco ini pernah ada diskusi Pertamina-Aramco dan ada wakil pemerintah. Waktu itu, kita akan mensimulasi kira-kira proyek Kilang Cilacap ini, bagaimana nanti akan memberikan nilai keekonomiannya," kata Ignatius di kantor pusat Pertamina, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 24 April 2019.

Cara Pertamina Dorong UMKM Binaan Regional Naik Kelas ke Nasional

Ignatius menjelaskan, saat itu, Pertamina telah mengeluarkan angka valuasi lama, untuk memberikan gambaran kepada Aramco mengenai hal tersebut. Sementara itu, angka valuasi terbarunya masih akan disesuaikan dengan peraturan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Angka yang kita keluarkan waktu itu, angka indikatif untuk mendapatkan gambaran keekonomian, dan kita sampaikan bahwa kita akan gunakan prosedur melalui aturan OJK," ujarnya.

Dukung Pemulihan, Pertamina Kerahkan Bantuan ke Posko Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Setelah pembahasan itu, Ignatius mengatakan, Pertamina dan Aramco telah sepakat untuk menunjuk satu konsultan internasional, guna menaksir perhitungan mengenai valuasi Kilang Cilacap tersebut. Meskipun, akhirnya angka yang diinginkan kedua belah pihak belum juga menghasilkan titik temu.

"Namun, kita masih mencoba sampai Juni nanti dan masih ada beberapa data yang harus dipastikan. Maka, kita akan lihat saja apakah akan ada hasil di bulan Mei atau Juni besok," kata Ignatius.

Meski demikian, Ignatius mengaku bahwa sebenarnya baik pihak Pertamina maupun Aramco sudah sama-sama memahami. Bahwa apabila perhitungan mengenai valuasi proyek Kilang Cilacap itu tidak juga bisa disepakati, maka kedua belah pihak tidak akan memaksakan kerja sama pada proyek tersebut.

Apalagi, lanjut Ignatius, Pertamina pun sudah memastikan kesiapan kalaupun nantinya Kilang Cilacap itu harus dikelola sendiri, dengan sumber daya yang sudah dimiliki Pertamina hingga saat ini.

"Tapi mereka (Aramco) juga bisa memahami, sehingga mereka bilang kalau tidak bisa dilanjut, maka jangan dipaksakan. Karena, kita harus sesuai aturan di negara masing-masing," kata Ignatius.

"Nilai (valuasi)-nya belum bisa saya sampaikan. Tapi kira-kira, mekanismenya seperti itu. Intinya, kita akan terus jalankan Kilang Cilacap ini," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya