Siasati Anjloknya Harga Jual, Bukit Asam Gali Batu Bara Kalori Tinggi
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVA – PT Bukit Asam Tbk, berencana untuk terus melakukan penggalian batu bara berkalori tinggi. Hal tersebut dilakukan, untuk menyiasati anjloknya harga batu bara yang terus terjadi hingga awal 2019.
Berdasarkan catatan perusahaan, harga batu bara rata-rata pada kuartal I-2019, hanya mencapai Rp772 ribu per ton, turun 13 persen dibanding harga pada kuartal I-2018, yang mencapai Rp887 ribu per ton
Akibat anjloknya batu bara itu, laba perusahaan pada kuartal I-2019, hanya mencapai Rp1,14 triliun, lebih rendah dari capaian periode yang sama ditahun sebelumnya sebesar Rp1,45 triliun.
Direktur Utama PT Bukit Asam, Arviyan Arivin mengatakan, dengan melakukan penggalian batu bara berkalori tinggi tersebut, harga jual batu bara bisa mengalami peningkatan sehingga mampu menopang laba berusahaan.
"Jadi, kita tetap kendalikan cash cost, tetapi by design terus lakukan penggalian batu bara kalori tinggi yang harganya jauh, padahal ongkos angkutnya sama," tutur dia di Jakarta, Rabu 24 April 2019.
Batu bara kalori tinggi yang diproduksi Bukit Asam berada di level 6.100 sampai 6.700 Kcal per kg, di mana harga rata-rata untuk batu bara yang memiliki kalori sekitar 6322 Kcal per kg sekitar US$104 per ton.
Sementara itu, batu bara kalori rendah yang diproduksi perusahaan di level 4.800 kcal per kg. Di mana, untuk penjualan batu bara kalori rendah sendiri dipatok maksimal US$ 70 per ton sejak tahun lalu.
"Jadi, memang komposisi di kuartal I ini, kita sebut medium to high calorie. Di 2019 ini, kita sudah masuk ke Taiwan, untuk medium to high calorie. Lalu, pasar Filipina, ini market baru," katanya.