Kuartal I, Bukit Asam Catatkan Laba Bersih Rp1,14 Triliun

Direksi PT Bukit Asam.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – PT Bukit Asam Tbk, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,14 triliun hingga kuartal I-2019. Capain tersebut menurun dibandingkan dengan capaian pada kuartal I-2018, yang berhasil tercatat sebesar Rp1,45 triliun.

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

Turunnya laba bersih itu juga seiring dengan menurunnya pendapatan usaha perseroan berkode saham PTBA pada kuartal I, yang hanya tercatat sebesar Rp5,34 triliun. Sementara itu, pendapatan usaha pada kuartal I-2018, berhasil tercatat sebesar Rp5,75 triliun.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arivin menjelaskan, turunnya keuntungan perusahaan itu tidak terlepas dari anjloknya harga jual batu bara yang terus terjadi sejak akhir 2018 hingga saat ini.

Genjot Inovasi Bisnis, RS Siloam Raih Sederet Apresiasi

Harga jual batu bara dikatakannya turun 13 persen dari rata-rata 2018 hingga awal 2019, yakni dari Rp887 ribu per ton pada kuartal I-2018, menjadi sebesar Rp772 ribu perton pada kuartal I-2019.

"Ini tentu sedikit banyak pengaruhi performance PT Bukit Asam selama kuartal I-2019," kata dia, saat konferensi pers Kinerja Perusahaan Kuartal I 2019 di Jakarta, Rabu 24 April 2019.

Naik 34,20 Persen, Hermina Cetak Laba Rp 468 Miliar Kuartal III-2024

Meski secara laba mengalami penurunan, dia menegaskan, produksi batu bara tetap mengalami peningkatan. Pada kuartal I-2019, produksi tercapai sebesar 5,70 juta ton, meningkat 8,0 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,28 juta ton.

Begitu juga untuk angkutan batu bara yang tercatat sebesar 5,84 juta ton, meningkat 7,6 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,43 juta ton. Itu mendorong peningkatan penjualan menjadi 6,65 juta ton atau naik sebesar 5,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 6,30 juta ton.

Pencapaian kinerja operasi perusahaan itu, dikatakannya, tidak lepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti India, Korea Selatan, Sri Lanka, dan Hongkong, di tengah pembatasan impor yang dilakukan China, selaku pangsa pasar ekspor terbesar.

"Serta, tentunya didukung oleh keberhasilan dari strategi optimasi penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market," tegas dia. (asp)

PT Adaro Energy Tbk

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Capaian Adaro tersebut tercatat turun 7,8 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai sebesar US$1,27 miliar.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024