Prabowo Sebut RI Deindustrialiasi, JK: Kenyataannya Tidak Benar

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.co.id.

VIVA – Dalam debat lalu, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebut adanya deindustrialisasi yang membuat kondisi ekonomi Indonesia salah arah. Namun, Wakil Presiden, Jusuf Kalla membantah anggapan Prabowo itu.

Bappenas Ungkap Alasan Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

"Tidak benar itu terjadi deindustrialisasi," kata JK di BSD City, Senin 15 April 2019.

Menurut Wapres, buktinya adalah industri di Indonesia yang saat ini terus berkembang. JK meyakini bahwa tidak ada yang berkurang dari perkembangan industri di Indonesia.

Sri Mulyani Alokasikan Rp 20 Triliun untuk Renovasi 22 Ribu Sekolah pada 2025

"Karena, perkembangan industri kita lima persen per tahun. Berkembang, tak ada yang berkurang," ujar Wapres.

Wapres hanya mengakui, pernah ada pengaruh akibat harga-harga komoditi yang naik. Namun, menurutnya, hal itu terlalu berpengaruh banyak pada perkembangan industri di Indonesia.

Prabowo Beri Ucapan Imlek: Selamat Memasuki Tahun Ular Kayu, Semoga Membawa Keberkahan

"Cuma pernah akibat harga komoditi naik-naik, maka pertambangan, pertanian, naik ke harga. Berpengaruh ke pertumbuhan," kata JK.

Sebelumnya, Prabowo menilai, kondisi ekonomi yang salah arah terbukti dari adanya deindustrialisasi. Di mana, terlihat dari banyaknya rakyat Indonesia lebih banyak menerima barang dari negara lain, ketimbang produksi dalam negeri.

"Kita akan mengubah arah itu," kata Prabowo, dalam debat presiden ke-5, di Jakarta, Sabtu lalu, 13 April 2019. (asp)

Presiden RI Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam acara Rapim TNI-Polri Tahun 2025 di Gedung Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 30 Januari 2025

Prabowo Ungkap Ciri Khas Negara Gagal: Tentara dan Polisinya Gagal

Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap ciri khas dari sebuah negara gagal, terlihat dari TNI-Polri yang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. 

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025