BI Proyeksi Inflasi April Dikerek Harga Bawang dan Buah
- VivaNews/ Nur Farida
VIVA – Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada April 2019, akan tetap stabil di bawah target inflasi yang dipatok sebesar 3,5 persen plus minus satu persen. Berdasarkan survei pemantauan harga BI pada minggu kedua April 2019, inflasi secara bulanan sebesar 0,25 persen.
Angka tersebut, lebih tinggi dari catatan pada minggu pertama April 2019, yang sebesar 0,21 persen. Dengan begitu, inflasi minggu ke dua April, akan sebesar 2,64 persen secara tahunan. Sedikit lebih tinggi dari catatan inflasi Maret, yang sebesar 2,48 persen.
"Jadi, kalau sekarang year on year-nya 2,64 persen, masih di batas range BI. Tetapi, tidak apa, karena tahun depan kan range inflasinya tiga persen plus minus satu. Kalau sekarang, kan 3,5 persen," kata Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat 12 April 2019.
Dia menjelaskan, berdasarkan survei tersebut, kenaikan harga-harga yang menyebabkan inflasi didominasi oleh barang-barang yang berasal dari volatile food. Khususnya, bawang-bawangan hingga buah-buahan.
"Memang masih tinggi itu bawang-bawangan. Bawang merah month to month-nya 18 persen, dibanding waktu April minggu ke satu 15,5 persen. Bawang putih 21,6 persen month to month, jadi cukup tinggi. Ya, harus kita kendalikan, terkait bawang merah, terkait bawang putih. Tomat buah 28 persen, jadi volatile food," ungkapnya.
Sementara itu, untuk bahan makanan lain, berdasarkan catatannya juga banyak yang mengalami deflasi, misalnya daging sapi negatif 0,01 persen, cabai rawit negatif 0,61 persen, minyak goreng negatif 0,20 persen, dan beras negatif 0,57 persen. (asp)