Kenali Gejala dan Tanda-tanda Gila Berbelanja

Ilustrasi belanja menggunakan kartu kredit.
Sumber :

VIVA – Bagi para wanita, berbelanja bukanlah suatu aktivitas yang asing lagi karena memang kerap dilakukan. Belanja bagi sebagian orang bisa dijadikan sebagai sarana hiburan menghilangkan penat.

Jamaah Haji Perlu Tahu, Ini 7 Tips Belanja di Mini Market Arab Saudi

Tapi tentunya jika dilakukan secara berlebihan, dapat memberikan dampak negatif. Tapi, tahukah bahwa kebiasaan satu ini dapat membuat kecanduan? Yup, gila belanja ini biasa disebut shopaholic.

Shopaholic merupakan pecandu belanja yang rela menghabiskan waktu dan uang mereka untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan hanya demi memenuhi kepuasan pribadi saja. Akibatnya terkadang mereka akan menyesal setelahnya.

Jangan Tergoda Harga Murah, Pahami Cara Belanja Online Biar Gak Ketipu

Gila belanja bisa digolongkan sebagai penyakit psikologi. Sebenarnya si shopaholic ini sadar akan perbuatan yang dilakukan itu salah, tetapi mereka kehilangan kontrol atas diri mereka sendiri.

Dan ketika sadar secara sepenuhnya, maka penyesalanlah yang dirasakannya karena telah menghabiskan waktu dan uangnya untuk aktivitas dan membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Tips Belanja Sayur dan Buah Fresh di Supermarket , Nomor 4 Sering Diabaikan

Ada beberapa tanda yang dapat dikenali apakah kita termasuk shopaholic atau tidak. Lalu, apakah Anda termasuk orang yang gila belanja? Kenali tandanya berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com, Rabu 10 April 2019:

1. Sulit mengatakan untuk apa Saja uang yang telah dihabiskan

Uang gaji sudah hampir habis sebelum pertengahan bulan? Tidak menyadari jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk belanja? Atau merasa bingung uang digunakan untuk apa saja?

Jika ini terjadi pada diri Anda, waspadalah, ini bisa jadi tanda-tanda bahwa Anda termasuk orang yang gila belanja. Miris, kan? Lebih miris lagi gaji hanya pas-pasan saja.

Pun demikian, gila belanja juga tidak seharusnya dilakukan meski punya penghasilan besar. Tapi orang yang berpenghasilan tinggi akan cenderung menjadi gila belanja.

Sebab mereka sering melakukan overspending, menganggap dirinya bisa membeli apapun hingga akhirnya tidak mampu untuk mengontrol diri sendiri. Sejatinya, meskipun dengan gaji yang pas-pasan, mereka bisa hidup lebih tenang tanpa adanya aktivitas belanja yang terlalu over.

2. Tanpa pikir dua kali saat menggunakan kartu kredit

Terbiasa menggunakan kartu kredit untuk membayar hal-hal yang ringan? Atau selalu menggunakan kartu kredit tanpa berpikir dua kali apakah barang yang akan dibeli itu dibutuhkan atau tidak.

Tentu saja, menggesek kartu kredit untuk belanja itu sangat mudah seolah tanpa beban. Maka dari itu, selalu pertimbangkan dan berpikirlah dua kali ketika akan menggunakan kartu kredit saat di pusat perbelanjaan maupun tempat-tempat kongko seperti kafe dan restoran.

Sering memakai kartu kredit artinya berutang pada diri sendiri, dan aktivitas berutang seperti inilah yang bisa memicu terjadinya belanja yang tanpa disadari melebihi bujet.

3. Gampang jadi andalan teman saat berbelanja

Biasa berbelanja dengan banyak teman? Bagaimana perasaan Anda saat belanja dan banyak teman-teman yang menemani? Secara tidak sadar, mungkin Anda akan mengatakan menyenangkan.

Tapi, ketika Anda coba berpikir, ternyata itu tak sepenuhnya benar. Teman saat shopping sebenarnya sering membawa bencana pada keuangan Anda. Bagaimana tidak? Ketika teman-teman Anda membeli berbagai macam barang, kemungkinan besar Anda akan terbawa untuk membelinya juga.

Kalau sudah begitu, bisakah kalian tetap mempertahankan pengelolaan keuangan yang sudah diatur sedemikian rupa?

4. Sudah menentukan bujet untuk belanja, tapi diabaikan

Sangat berbahaya apabila belanja tanpa memerhatikan bujet yang telah ditentukan. Jangan merasa karena sudah memiliki uang banyak hingga melupakan bujet belanja yang sudah ditetapkan.

Jika ini yang terjadi, bersiaplah untuk kehilangan uang demi hal-hal yang sejatinya tidak penting. Mulai dari sekarang, penting untuk selalu memperhatikan bujet sebelum kalian berbelanja.

Tidak harus membawa catatan atau buku untuk mengingatkan, cukup dengan smartphone yang telah dimiliki untuk membantu mengingatkan pada anggaran belanja Anda.

5. Sering dobel saat beli barang

Seorang yang gila belanja biasanya memiliki kebiasaan membeli barang dobel atau membeli barang yang sama lebih dari satu kali. Kalau yang dibeli adalah barang-barang yang dibutuhkan masih bisa dikatakan aman.

Tapi kalau sudah membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hal ini akan menyebabkan overspending karena Anda tidak mampu menentukan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan semata.

Misalnya koleksi baju, tas, dan sepatu yang sudah dimiliki lebih dari cukup. Tapi karena keinginan belanja yang menuntut pemenuhan sudah tidak bisa dikontrol, maka yang terjadi adalah Anda malah membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan bahkan tidak penting.

6. Tidak memiliki tabungan sama sekali

Kerja sudah bertahun-tahun tapi Anda tidak punya tabungan? Coba pikiran ini baik-baik. Kalau sudah begini, sudah tentu Anda termasuk orang yang gila belanja.

Sebab uang gaji tidak pernah cukup untuk ditabung karena habis buat belanja. Oleh karena itu, mulailah untuk menabung sedikit demi sedikit dan jangan hanya memikirkan bagaimana cara agar bisa memenuhi hasrat belanja saja.

7. Tidak memprioritaskan investasi

Kebanyakan dari orang yang gila belanja adalah melupakan atau tidak memprioritaskan investasi dalam daftar anggaran bulanan. Apakah ada yang menjamin bahwa kehidupan di masa depan akan senyaman ketika masih bekerja?

Tentu tidak ada jaminan, kecuali Anda sendiri yang menyiapkan. Mulailah untuk memasukkan anggaran investasi untuk hari tua dalam daftar prioritas dan jangan terus menerus melakukan pengeluaran yang berlebihan.

Tips Belanja Bulanan Super Hemat

5 Tips Belanja Bulanan Super Hemat: Dijamin Kantong Aman dan Tetap Puas!

Cari cara belanja bulanan yang lebih hemat? Temukan 5 tips belanja bulanan super hemat yang bikin kantong aman tanpa mengurangi kepuasan!

img_title
VIVA.co.id
1 Oktober 2024