Usai Gempa Palu, PUPR Bangun Tanggul Pantai Cegah Banjir Rob

Kasatgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR SSulteng Arie Setiadi. (tengah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah, mengakibatkan permukaan tanah di sejumlah wilayah menurun. Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, akan membangun tanggul sepanjang tujuh kilometer untuk mencegah banjir masuk ke daerah tersebut. 

Bangun Tanggul Laut Raksasa, Dave Laksono: Gebrakan Konkret Lindungi Ekosistem

Kepala Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, beberapa wilayah mengalami penurunan permukaan tanah secara permanen. Salah satunya adalah kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. 

"Sebagai contoh di daerah Talise, di sini, tadinya tidak pernah kebanjiran, sekarang di sini banjir. Untuk itu, kita buat tanggul pantai," kata Arie dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin 8 April 2019.

Menteri KP Ingatkan Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Tak Boleh Rusak Lingkungan

Tanggul ini, jelasnya, bukan untuk pencegahan tsunami. Namun, untuk mencegah air laut masuk ke daratan ketika muka air laut tinggi. Pihaknya, sudah memulai proses lelang proyek tersebut. 

"Jadi, desainnya sudah selesai, sekarang sudah masuk ke tahap lelang. Panjangnya ini tujuh kilometer," kata mantan Direktur Jenderal Bina Marga itu. 

Prabowo Dorong Pembangunan Tanggul Laut di Pantura untuk Cegah Banjir Rob

Ia menambahkan, muka air laut tertinggi di wilayah tersebut diperkirakan mencapai +2,66 meter sehingga tanggul yang dibuat kurang lebih setinggi tiga meter. Saat ini, kata dia, tanah di wilayah tersebut hanya setinggi kurang lebih dua meter. 

"Jadi, kita bikin hanya +3 meter, bukan buat tsunami, setelah ini dibangun di sini tidak kebanjiran," kata dia. 

Setelah tanggul dibangun, lanjut dia, barulah proses penanaman dan pembangunan di wilayah tersebut bisa dimulai kembali. Sebab, air laut yang terus masuk tidak memungkinkan untuk melakukan rehabilitasi di wilayah setempat. 
 
"Kalau sekarang tidak bisa, kumuh karena kotoran dari laut semua masuk semua," kata dia. 

Di satu sisi, ia melanjutkan, pihaknya juga mendapat surat bahwa ada sebuah daerah di pedalaman tidak jauh dari wilayah tersebut untuk bisa difungsikan sebagai tempat relokasi. 

"Di sini ada pedalaman, kami dapat surat 'mohon daerah pedalaman ini juga difungsikan lagi'," tutur dia. (asp)

Tanggul air laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara

Proyek Tanggul Laut di Pantai Dadap Diduga untuk Perusahaan Swasta, Kementerian PUPR Buka Suara

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun tanggul laut sepanjang 1.664 meter di Pantai Dadap yang masuk proyek NCICD sebagai upaya atasi banjir.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2024