Kejar Produksi, PEP Andalkan Sumur Bambu Besar dan Akasia Bagus

Ilustrasi Pertamina EP Asset 3 Subang Field.
Sumber :
  • Dok. Pertamina EP

VIVA – Kinerja operasional PT Pertamina EP atau PEP dibuktikan kembali melalui Bambu Besar dan Akasia Bagus atau BBS-ABG Development Project dengan mendapatkan hasil minyak dan gas dari Pemboran Sumur BBS-009 di Jawa Barat.
 
Sumur Bambu Besar (BBS-009) merupakan sumur pengembangan dari struktur Bambu Besar yang terletak di Desa Tegal Sawah Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Sumur ini di bor menggunakan Rig PDSI PDSI#15,3/N110-M (M2) dengan total kedalaman mencapai 2386 mMD/1958 mTVD.

10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Capai 8 Persen

Hasil uji produksi sumur pengembangan BBS-009 pada layer 9 Oil di formasi Cibulakan Atas dengan interval perforasi 2355-2364.7 mMD secara Multi Rate Test (MRT) dengan tiga variasi bean (11 mm, 9 mm dan 7 mm) sehingga hasilkan minyak dengan kisaran 373.43 BOPD dan gas 0.312 MMSCFD sampai 629.97 BOPD untuk minyak dan 0.422 MMSCFD untuk gas. 

Hingga saat ini sumur yang telah dibor pada lapangan Bambu Besar, yaitu BBS-005, BBS-006, BBS-007, BBS-008 dan BBS-009. Adapun sumur yang telah di work over, yaitu BBS-001, BBS-003 dan BBS-004. 

Produksi Gas Diproyeksi Turun Beberapa Tahun Mendatang, Pemerintah Dorong Eksplorasi

Kemudian, lapangan Bambu Besar masih menyisakan satu sumur pengembangan lagi yang akan dibor, yaitu BBS-D4 / (010), rencana akan dikerjakan pada akhir 2019, serta satu sumur step out pada 2020.

BBS dan ABG Project Manager PT Pertamina EP, Setyo Sapto Edi mengungkapkan hasil produksi minyak dan gas sumur BBS-009 menjadi kabar menggembirakan bagi PEP, sehingga dapat memacu motivasi bagi BBS dan ABG Development Project untuk mengevaluasi pengembangan sumur-sumur berikutnya di struktur Bambu Besar.
 
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari semua pihak, antara lain seluruh mitra, PDSI, Asset 3, Field Subang, dan seluruh pihak terkait lainnya sehingga operasional dapat berjalan dengan lancar dengan selalu memprioritaskan aspek HSSE,” jelas Setyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat 5 April 2019. 

Investasi Rp 3,7 Triliun, PHR Siap Kembangkan Ladang Minyak Rantaubais Pakai Injeksi Uap

Saat ini, produksi Bambu Besar dan Akasia Bagus Development Project untuk minyak 3328 BOPD dan gas 3.4 MMSCFD yang terdiri dari produksi di struktur Bambu Besar sebesar 1.731 BOPD (minyak) dan produksi di struktur Akasia Bagus sebesar 1.597 BOPD (minyak) dan 3.4 MMSCFD (gas).

Untuk Akasia Bagus sendiri baru saja melaksanakan tajak sumur ABG-B2 berada di Desa Jatimunggul Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu, yang merupakan kelanjutan program ABG-B1 yang selesai pada 20 Februari 2019. 

Tajak sumur ABG-B2 sendiri merupakan bagian dari program percepatan pengeboran RK 2019 yang dilaksanakan pada 21 Maret 2019.

Setyo menjelaskan hingga saat ini sumur yang telah berproduksi pada lapangan tersebut antara lain, ABG-001, ABG-002, ABG-003, ABG-004 dan ABG 005. Selanjutnya pada 2019 produksi akan dilanjutkan di sumur ABG-B3.
 
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Pertamia EP, John H Simamora mengungkapkan harapannya atas kelancaran kegiatan operasional di wilayah BBS-ABG Development Project. 

“Semoga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan zero accident,” ujarnya.

Lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Produksi Minyak Banyu Urip Garapan ExxonMobil Anjlok, SKK Migas Ungkap Biang Keroknya

SKK Migas ungkap penyebab produksi minyak di lapangan Banyu Urip garapan ExxonMobil anjlok.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2024