Lima Provinsi Dipilih Pemerintah untuk Garap Proyek SDGs Bareng JICA
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau PPN atau Bappenas, bersama dengan Japan International Cooperation Agency atu JICA, memutuskan untuk menjadikan lima provinsi di Indonesia sebagai daerah percontohan.
Untuk, merealisasikan proyek kerja sama teknis yang dinamai Strangethening framework of lmplementatio of Sustainable Development Goals.
Adapun lima provinsi tersebut, yaitu Jakarta, Banten, dan tiga provinsi lainnya yang akan ditentukan saat proyek tersebut berjalan. Rencananya, proyek tersebut akan dilaksanakan di lima provinsi tersebut selama 1,5 tahun dengan dimulai sejak bulan ini, April 2019.
"Kita harap, JICA bisa memulai transfer knowledge dan experinece yang sudah berhasil digapai dalam mengimplementasi SDGs dengan mengirimkan ahli-ahlinya untuk menentukan indikator-indikator keberhasilan Indonesia," kata Sekretaris Kementerian PPN/Sestama Bappenas, Gellwynn Jusuf, saat Kickoff Meeting proyek tersebut di kantornya, Jakarta, Kamis 4 April 2019.
Proyek ini, dikatakannya, bertujuan untuk memperkuat kerangka implementasi SDGs dari Pemerintah Indonesia melalui dukungan yang diberikan JICA untuk menentukan indikator domestik, merumuskan rencana aksi untuk mencapai indikator tersebut, dan menciptakan sistem pemantauan dan evaluasi.
Saat ini, Indonesia baru mengumpulkan data sebanyak 36 persen atau 85 dari keseluruhan indikator SDGs yang sebanyak 241, sehingga dibutuhkan pengumpulan data untuk indikator lainnya. Selain itu, rencana-rencana aksi harus dirumuskan atau ditingkatkan kualitasnya, demi membangun inisiatif pencapaian semua indikator SDGs.
Untuk mencapai SDGs, JICA akan secara aktif berbagi informasi dan hasil pencapaian proyek dengan berbagai mitra pembangunan baik dengan negara berkembang, organisasi internasional, perusahaan swasta, universitas dan masyarakat sipil.
Sementara itu, Chief Representative JICA Indonesia Office, Shinichi Yamanaka menjelaskan, lima provinsi tersebut dipilih, lantaran memiliki karakteristik yang memungkinkan implementasi proyek tersebut bisa dilaksanakan secara lancar dan menyeluruh.
"Karena, Indonesia salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki minat hesar dan semangat besar menjalankan SDGs. Terutama inisiatif Bappenas tinggi, sehingga kami mendukung sekali inisiatif tersebut," tuturnya. (asp)