Dukung Ketersedian Pangan, 176 Km Pipa Transmisi Gas Diresmikan
- VIVA.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan beroperasinya pipa transimisi gas open access Grissik-PUSRI di Palembang, untuk menunjang perekonomian daerah termasuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Pipa transmisi gas yang dibangun Pertagas sepanjang 176 kilometer dan 20 inchi tersebut terbentang melintasi Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang. Proyek itu dikerjakan dalam jangka waktu 17 bulan, sejak groundbreaking pada Agustus 2017.
"Proyek pipa gas Grissik-PUSRI penting bagi industri pupuk, untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Tidak hanya itu, tapi nantinya juga untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan kawasan ekonomi setempat," kata Jonan di Lapangan Patra Jaya, Palembang, Minggu 31 Maret 2019.
Pipa transmisi gas tersebut diperlukan untuk menjaga pasokan gas yang berkelanjutan untuk industri pupuk, khususnya dalam hal ini PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) yang kini memiliki pabrik baru yaitu PUSRI II-B.
Untuk ke depannya, pasokan ini juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangkit listrik, pengembangan KEK Tanjung Api-Api, jaringan gas rumah tangga dan industri lainnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan sumber gas yang mengaliri pipa Grissik-PUSRI berasal dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) dan dialirkan ke titik akhir di Plant PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) Palembang.
"Jadi yang mengalirkan gas itu ConocoPhilips untuk PUSRI yang beroperasi mulai 3 Desember 2018. Ini untuk mendukung program ketahanan nasional dan pemenuhan kebutuhan energi juga. Karena pasokan gas PUSRI sudah mengalami decline sejak 2017, jadi diperlukan pasokan baru," ungkap Nicke.