Batal Naikkan Suku Bunga Acuan Tahun ini, Begini Alasan The Fed

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

VIVA – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya dan mengindikasikan tidak ada lagi kenaikan sepanjang tahun ini.

Dilansir dari CNBC, pada Kamis 21 Maret 2019, kebijakan The Fed tersebut sesuai dengan ekspektasi dan permintaan pasar. Bahkan, kebijakan tajam tersebut berubah setelah tiga bulan lalu menyatakan akan menaikkan suku bunga.

Sebelumnya, pada Desember 2018, anggota komite The Fed sempat menyatakan akan menaikkan suku bunga acuan dua kali pada 2019. Langkah itu dikatakannya untuk mengakhiri kebijakan pelonggaran moneter.

Namun, sekarang tampaknya tidak ada kemungkinan menaikkan, kecuali kondisi berubah secara signifikan. Bahkan, dalam pernyataannya, The Fed mengindikasikan akan tetap "sabar" sebelum menerapkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Saat ini, suku bunga The Fed ada di kisaran 2,25 persen hingga 2,5 persen. Level ini digunakan untuk menentukan bunga pada sebagian utang konsumen, seperti kartu kredit dan pinjaman ekuitas rumah.

Proyeksi Ekonomi AS Turun

Sementara itu, ditahannya suku bunga acuan AS dilakukan seiring berkurangnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi serta tingkat penurunan angka pengangguran.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa melemahnya ekonomi AS banyak disebabkan secara tidak langsung akibat dampak dari melemahnya ekonomi China dan Eropa.

Ekonomi Indonesia Terpukul, Wakil Ketua DPR: Push Serapan Anggaran

Dengan demikian, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pekan ini dan kemungkinan mempertahankan sikap itu sepanjang 2019.

"Sekarang kita melihat situasi di mana ekonomi Eropa telah melambat secara substansial dan demikian pula ekonomi China, meskipun ekonomi Eropa lebih baik," kata Powell.

Tokoh Muslim Pimpin Guyana, Pertumbuhan Ekonominya Tertinggi di Dunia

Ia memperkirakan, ekonomi AS hanya akan mencapai pertumbuhan 2,1 persen pada 2019 atau lebih rendah dari proyeksi Desember 2018 sebelumnya yang memperkirakan mencapai 2,3 persen. (art)

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Perkasa ke Rp 15.352 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat pada Selasa pagi, 17 September 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 September 2024