Genjot Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, Ini Target Grup Usaha Bakrie
- M Yudha Prastya/VIVA.co.id
VIVA – Chairman Bakrie Group, Indra Bakrie, memastikan kelompok usaha yang dipimpinnya akan terus berupaya melakukan eksplorasi di lapangan-lapangan gas bumi dan minyak baru guna meningkatkan produksi.
Bahkan, Indra mengungkapkan apabila upaya eksplorasi itu berhasil dilakukan, pihaknya akan menargetkan produksi gas sebesar 1.500 MMSCFD per hari, dan produksi minyak bumi sebesar 250 ribu barrel per hari dari seluruh sumber eksplorasi tersebut
"Untuk target saya mau paling tidak bisa seluruh Indonesia sampai 1.500 MMSCFD gas per hari, dan produksi minyak bisa sampai 250 ribu barel per hari," kata Indra di Surabaya, Jawa Timur, Rabu 20 Maret 2019.
"Itu targetnya, tapi tentunya enggak di dalam satu-dua tahun ini. Karena perlu adanya eksplorasi-eksplorasi yang cukup mahal," lanjut dia.
Saat ditanya berapa persen proses yang sudah dilalui saat ini untuk mencapai target tersebut, Indra menjelaskan bahwa pencapaiannya masih sekitar 35-40 persen dari target.
"Karena (produksi) Kangean ini yang terbanyak sekarang, 250 MMSCFD. Nanti ada lagi seperti misalnya di Sumatera ada Bentu, Gebang, dan lain-lain, insya Allah," kata Indra.
Karenanya, Indra mengatakan, pihaknya akan berhati-hati dalam memproduksi gas dari lapangan Kangean. Agar tidak kembali terjadi penurunan dalam produksinya akibat terlalu banyak yang diambil.
Sebab, hal itu juga harus mempertimbangkan sejumlah upaya eksplorasi yang masih digenjot Bakrie Group di sejumlah wilayah eksplorasi. Seperti misalnya di Sumatera, Sulawesi, dan wilayah-wilayah lainnya.
"Jadi pelan-pelan kita akan produksi kan 205 MMSCFD, 210 MMSCFD, 215 MMSCFD, di situ dulu, sampai kita temukan cadangan baru yang lain, baru nanti kita kembangkan lagi. Sehingga kita bisa memproduksi lama," kata Indra.
"Insya Allah, jadi kita juga sudah ada (upaya eksplorasi) di Bentu, Gebang (Sumatera Utara), dan selanjutnya kita akan kembangkan di tempat-tempat lain. Kita ada di Sulawesi, itu Blok Sengkang, itu juga gas, tapi agak sedikit lain karena kita harus convert dulu ke LNG, baru kita lepas dan jualkan ke pemakai," ujarnya. (ren)
