Wapres JK Tegaskan Alumni Beasiswa LPDP Jangan Harap Jadi PNS

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi (kiri), Staf Khusus Wapres Wijayanto (kedua kanan) dan Asisten Tim Ahli Wapres Pitono (kanan) menyaksikan siaran langsung Debat Kedua Pilpres 2019 di rumah dinasnya di Ja
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan, seluruh penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP, Kementerian Keuangan, untuk tidak berharap mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai pemerintahan, usai menyelesaikan pendidikan di universitas dalam maupun luar negeri.

Mendobrak Batas Anak Tukang Ukir: Ulfatun Nikmah, Lulusan SMK Raih Gelar Magister FEB UGM

Menurutnya, saat ini pemerintah telah menganut sistem negatif growth saat melakukan penerimaan pegawai. Negatif growth tersebut dijelaskannya adalah penerimaan pegawai negegeri sipil yang cenderung lebih sedikit ketimbang kebutuhan negara. Akibat, perkembangan teknologi yang mampu memenuhi kekurangan itu.

"Anda jangan terlalu berharap pulang ke Indonesia, kerja di pemerintah, karena kita menganut sekarang negative growth. Kalau mestinya 100 persen maka kita tambahnya 50 persen, karena akibat kemajuan teknologi tidak dibutuhkan banyak tenaga kerja di birokrasi," katanya di acara Sarasehan LPDP 2019, Jakarta, Jumat 15 Januari 2019.

Dana Abadi Perumahan Muncul Usai Heboh Tapera, PUPR Sebut Mirip Skema LPDP

Selain itu, lanjut dia, dengan cepatnya perkembangan teknologi itu sendiri, juga menyebabkan kebutuhan lapangan pekerjaan di Indonesia semakin meningkat. Karenanya, dia mengharapkan, ketimbang jadi pegawai pemerintahan, lulusan LPDP diharapkannya bisa menjadi pencipta lapangan kerja itu sendiri.

"Maka justru yang sangat terbuka adalah entrepreneurship, kewirausahaan atau profesionalisme, itulah yang menjadi kebutuhan di bangsa ini sekarang dan ke depan," tegasnya.

Heboh Tawaran Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Sri Mulyani Kaji Pembentukan Student Loan

Tanpa profesionalisme yang baik di bidang usaha serta profenasionalisme dalam bekerja maka negeri ini menurutnya tidak akan mampu untuk maju cepat dibandingkan negara lain. Sebab, negara yang maju menurutnya bukan negara yang mengandalkan sumber daya alam, namun kemampuan sumber daya manusianya.

"Tanpa ketangguhan para generasi mudanya kita bisa dikalahkan negara yang semangatnya dan SDM-nya lebih baik dari kita. Itu alasan kenapa anda diberikan kesempatan oleh negara untuk mendapatkan pendidikan di dalam negeri dan luar negeri dengan biaya negara agar sumbangan SDM lebih baik," tegas dia.

Pendiri Amartha Andi Taufan Garuda Putra

Andi Taufan Beberkan Kiat Sukses Amartha Bantu Jutaan UMKM

Andi Taufan membuktikan bahwa semangat untuk kembali dan berkontribusi bagi Indonesia merupakan modal yang kuat untuk membangun bisnis.

img_title
VIVA.co.id
2 September 2024