Kandangkan Pesawat Max 8, Garuda Pertimbangkan Kompensasi dari Boeing
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Berdasarkan surat edaran dari Kementerian Perhubungan, PT Garuda Indonesia Tbk akhirnya melakukan temporary grounded untuk satu unit pesawat Boeing 737 Max 8 miliknya.
Terkait perhitungan bisnis atas 'cuti' beroperasinya pesawat tersebut, Direktur Utama Garuda, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengaku, pihaknya berharap bahwa akan ada kompensasi dari pihak Boeing atas hal tersebut.
"Ya harusnya ada ya (kompensasi). Karena ini kan kita sudah enggak beroperasi selama empat hari," kata Ari di kantor Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 14 Maret 2019.
Ari juga menjelaskan, perhitungan sampai seberapa lama pesawat itu tidak bisa beroperasi nantinya juga akan turut dipertimbangkan. Meskipun, hingga saat ini pihaknya belum melakukan perhitungan secara lebih mendetil terkait aspek bisnis tersebut.
"Kalau soal hitung-hitungannya pasti ada, termasuk soal future (perhitungan ke depan) nya. Tapi kita juga belum hitung detail," kata Ari.
Selain karena surat edaran dari Kemenhub, langkah cuti operasional dari satu pesawat Boeing 737 Max 8 yang dilakukan Garuda itu diakui Ari adalah karena permintaan dari pihak Boeing sendiri.
Sehingga, lebih dari 500 pesawat jenis serupa yang dioperasikan berbagai maskapai di sejumlah negara pun, harus melakukan hal yang sama untuk meng-grounded nya.
"Tadi pagi saja Boeing sendiri minta meng-grounded MAX nya dia. Jadi totally semua MAX yang ada sekarang beroperasi itu 510 di semua negara itu setop. Walaupun ada negara yang bilang belum (setop) tetapi Boeing sendiri minta itu di setop, di grounded. Jadi ya semua pasti enggak beroperasi," ujarnya.