Ekonomi Tiongkok Turun, BKPM Upayakan Investor Pindah ke RI
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM mengupayakan lebih banyak investor berpindah untuk menanamkan modalnya ke Indonesia menyusul penurunan pertumbuhan perekonomian Tiongkok.
Menurut Kepala BKPM Thomas Lembong, pada dasarnya tanpa gejala perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat pun para investor mesti memindahkan investasinya dari Tiongkok ke negara lain.
"Karena terlalu over (berlebihan) di industri dasar di sana, yang juga jumlah pekerjanya yang sudah menciut di 2014, di mana pekerjanya sudah senior. Nah, dengan ini kita upayakan juga bonus demografi di Indonesia, yang tentunya masih kondusif, mereka (investor) pindahnya ke Indonesia," kata Thomas di International Convention Exibition, kawasan Bumi Serpon Damai, Tangerang, Banten, Senin, 11 Maret 2019.
Perekonomian Tiongkok yang tercatat tumbuh sebesar 6,6 persen pada 2018 itu disebut adalah pertumbuhan terendah dalam 28 tahun terakhir. Itu memunculkan kekhawatiran akan prospek ekonomi global.
Bahkan, perkembangan itu perlu diwaspadai juga di. Salah satunya ialah permintaan bahan baku dari Indonesia, baik komoditas energi, tambang, perkebunan maupun perikanan.
Namun situasi itu sejauh ini tidak membuat Indonesia khawatir karena Indonesia juga menunggu proses perjanjian Amerika dengan Tiongkok. "Intinya kita masih dalam keadaan stabil dan juga kita upayakan adanya perpindahan," ujarnya.