BKPM: Investasi ke Padat Modal Meningkat, Serapan Tenaga Kerja Turun

Buruh memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik garmen di Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, terjadi penurunan angka penyerapan tenaga kerja di sektor investasi yang masuk ke Tanah Air, dalam rentang waktu 2013 hingga 2018 lalu.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

Plt. Deputi Pengembangan Iklim Modal BKPM, Yuliot menjelaskan, penurunan angka serapan tenaga kerja atas investasi-investasi ini, terjadi baik dalam penanaman modal asing (PMA), maupun dalam penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Meskipun lapangan kerja dari investasi PMDN dan PMA sudah menyerap secara langsung, tetapi ini trennya agak menurun," kata Yuliot di kantornya, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 6 Maret 2019.

Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 Miliar Lagi, Kapan Waktu Terbaik Buat Beli Kripto?

Yuliot mencontohkan, jika pada 2013 sampai 2014 lalu, penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 1,4 juta orang dari investasi PMA dan PMDN, pada 2018 kemarin, hanya mampu menyerap sekitar 960 ribuan orang tenaga kerja.

Penurunan jumlah penyerapan tenaga kerja itu, lanjut Yuliot, diakuinya memang berbanding terbalik dengan tren pertumbuhan realisasi investasi, yang cenderung naik dari tahun ke tahun.

Hadiri Pertemuan dengan Menko Airlangga, Sekjen OECD: Keanggotaan Indonesia pada OECD Mendukung Visi Indonesia Emas 2045

"Karena, sepertinya investasi yang masuk itu lebih ke sektor padat modal. Karena, meskipun tren investasinya meningkat, tetapi penyerapan (tenaga kerja) menurun," kata Yuliot.

Yuliot mengakui, memang terjadi perubahan yang cukup signifikan, dari tren investasi di Tanah Air. Sebab, jika di tahun-tahun sebelumnya investasi lebih banyak masuk ke sektor padat karya, sehingga mampu menyerap tenaga kerja, maka saat ini hal tersebut telah berganti ke sektor padat modal.

Hal ini, menurutnya, tak terlepas dari faktor para investor yang menanamkan modalnya di Tanah Air, di mana perusahaan-perusahaan itu umumnya, justru lebih cenderung berinvestasi ke sektor padat modal.

"Memang, sebelumnya itu kan (investasi) cenderung ke industri padat karya. Tapi kalau sekarang, seiring dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan satu rangkaian oleh perusahaan. Jadi, kecenderungannya berubah menjadi ke sektor industri padat modal," ujarnya.

Diketahui, tren menurunnya penyerapan tenaga kerja dari masuknya investasi ke Tanah Air, terjadi sejak 2013. Di mana pada 2013, penyerapan tenaga kerja tercatat mencapai sebesar 1.829.950 orang tenaga kerja.

Namun, pada 2014, tren penyerapan tenaga kerja dari sektor investasi itu pun mulai menurun, menjadi hanya sebesar 1.430.846 orang (2014); 1.435.716 orang (2015); 1.392.398 orang (2016); 1.176.353 orang (2017), dan 960.052 orang tenaga kerja pada 2018. (asp)

Hilirisasi. (ilustrasi)

Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto di masa pemerintahannya adalah melanjutkan hilirisasi.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024