Merger Garuda-Sriwijaya Air Berpotensi Ciptakan Persaingan Tak Sehat

Pesawat Sriwijaya air.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) tengah melakukan pengawasan terhadap maskapai yang berencana menggabungkan dua perusahaan menjadi satu atau merger. Hal tersebut, dinilai berpotensi terjadi persaingan tidak sehat pada transportasi udara di Indonesia ini.

Merger Angkasa Pura Diresmikan Sore Ini! AP I dan AP II Bersatu Jadi PT Angkasa Pura Indonesia

"Kita temukan kerjasama operasional. Garuda menempatkan direktur di Sriwijaya. Berpotensi persaingan tidak sehat," ucap Komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih kepada wartawan di Medan, Rabu siang, 6 Maret 2019.

Guntur mengungkapkan KPPU baru menemukan praktik tersebut di dua maskapai, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Tidak tutup kemungkinan, akan terjadi hal serupa dengan perusahaan penerbangan yang lainnya beroperasi di tanah air ini.

Manajemen Jamin Tak Ada PHK di Proses Merger Angkasa Pura I dan II

"Kita akan memberikan penilaian terhadap merger beberapa maskapai penerbangan ini. Dengan beberapa pelaku usaha ini," tutur Guntur.

Selain itu, Guntur mengungkapkan KPPU juga terus melakukan penyelidikan terhadap dugaan kartel terhadap kenaikan harga tiket pesawat domestik. Kemudian, kargo dan Avtur masih dalam penelitian untuk dilakukan tindaklanjuti klarifikasi.

Manajemen Sriwijaya Air Buka Suara soal Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah

"Tiket pesawat dugaan kartel dalam masih penyelidikan. Kemarin, kita masukan satu lagi soal avtur, sudah peneltian dan bagasi (Cargo) penelitian," ungkap Guntur.
 

Pejabat perusahaan berfoto bersama usai konferensi pers mengenai merger XL Axiata dengan Smartfren di Kantor Smartfren di Jalan Sabang, Jakarta, Kamis.

Merger Jadi XLSmart, Saham FREN Bakal Dikonversi ke EXCL

Operator seluler PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), mengumumkan kesepakatan merger menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk alias XLSmart.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024