Gaet Minat Pengguna LRT Palembang, Mahasiswa Dapat Tarif Khusus
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA – Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan strategi khusus untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan Light Rail Transit atau LRT Palembang. Salah satunya dengan melibatkan mahasiswa sebagai objek sosialisasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, kaum intelektual milenial dianggap sebagai sasaran yang tepat untuk mengubah kultur masyarakat. Melalui mahasiswa Budi berharap, kebiasaan masyarakat yang selama ini masih lebih sering menggunakan kendaraan pribadi, akan segera beralih ke transportasi umum.
"Kami ajak intelektual milenial untuk berfikir, mengubah kultur kita yang suka bawa kendaraan sendiri beralih ke transportasi umum," kata Budi di Palembang, Senin 4 Maret 2019.
Sebagai konsekuensi, kata Budi, mahasiswa akan mendapat tarif khusus andai menggunakan LRT. Jika tarif normal sebesar Rp15.000, maka khusus mahasiswa cukup membayar dengan uang Rp7.000.
Tak hanya mendapat potongan, mahasiswa juga bisa menikmati kendaraan umum lainnya secara gratis. Sebab, LRT kini sudah terintegrasi dengan Bus Damri dan Bus Rapit Transit Trans Musi yang dapat mengantarkan mahasiswa hingga ke kampung Universitas Sriwijaya di Kabupaten Ogan Ilir.
"Harapannya dengan mahasiswa akan mengajak masyarakat lain agar lebih memilih LRT. Maka secara bertahan kultur masyarakat akan berubah," ujarnya.
Tingginya nilai investasi pembangunan LRT yang mencapai lebih dari Rp10 triliun selama ini memang dianggap belum memiliki dampak signifikan. Bagi Budi hal itu masih cukup wajar.
Menurutnya, mengubah kultur masyarakat membutuhkan waktu setidaknya hingga tujuh tahun. Jika berhasil, durasi waktu ini bahkan masih lebih singkat dibandingkan Singapura yang butuh waktu sepuluh tahun mengubah kebiasaan masyarakat.
"Nilai investasi ini memang besar, tapi manfaatnya juga besar. Harapan kita dengan mahasiswa ini bisa meningkatkan jumlah pengguna hingga 50 persen dalam jangka waktu enam bukan." (mus)