Standard Chartered Catat Laba Bersih Rp536 Miliar pada 2018

CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Dalam pengumuman hasil kinerja finansialnya sepanjang 2018 lalu, Standard Chartered Bank Indonesia melaporkan adanya kenaikan laba bersih sebesar 371 persen secara tahunan atau year-on-year, yaitu mencapai Rp536 miliar.

Harita Nickel Kantongi Laba Bersih Rp 4,84 Triliun hingga Kuartal III-2024

Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro mengatakan, hal ini merupakan bukti dari upaya perbaikan internal pihaknya dan didukung oleh sejumlah aspek lain yang mengiringinya.

"Kenaikan laba bersih ini merepresentasikan perbaikan kinerja di seluruh aspek finansial kami dan didukung oleh pertumbuhan yang signifikan dari segmen corporate and institutional banking," kata Rino di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 4 Maret 2019.

Bursa Asia Loyo Tertekan Laporan Laba Nvidia yang Moncer

Rino mengakui, pencapaian laba bersih ini merupakan yang tertinggi sejak 2014, di mana pada tahun lalu dianggap sebagai salah satu milestones penting mencapai aspirasi sebagai Bank internasional terbaik di Indonesia.

Di sisi lain, Rino pun menyampaikan adanya peningkatan penyaluran kredit (loan book) sebesar 17 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Jadi Tulang Punggung Hilirisasi, Simak Rincian Kinerja Keuangan Grup MIND ID di Kuartal III-2024

Dia menyebut, peningkatan ini juga didukung oleh perbaikan kualitas aset yang tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL), yang turun ke 2,22 persen pada 2018 dari posisi 2017, yakni sebesar 3,90 persen.

"Kemudian, pendapatan dari segmen corporate and institutional business juga meningkat sebesar 36 persen, dengan didukung oleh flow business seperti financial markets dan transaction banking yang meliputi trade finance, cash management dan securities services, dan juga corporate loans," ujarnya. (asp)

Salah satu gerai Starbucks di Tangerang.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Perusahaan yang menghadapi boikot umumnya memiliki waralaba di berbagai negara. Akibatnya, pendapatan secara global kompak mengalami penurunan signifikan. 

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024