BPJT Minta Pemda Berdayakan UMKM Lokal di Rest Area Tol Cisumdawu
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku telah mendengar keluhan sejumlah pengusaha UMKM dengan rencana pengoperasian tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Pengusaha UMKM, seperti pedagang peuyeum dan ubi cilembu di jalan arteri khawatir pelanggannya makin sepi bila tol Cisumdawu beroperasi.Â
Kepala BPJT, Danang Parikesit mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Bupati Sumedang belum lama ini untuk membahas isu tersebut. Ia pun berpesan kepada bupati agar pengusaha lokal dapat diberdayakan di rest area di Tol Cisumdawu.Â
"Kami menginginkan industri lokal bisa berpartisipasi di rest area yang dikembangkan. Rest area seyogyanya memang diisi oleh UMKM Sumedang, beliau (Bupati Sumedang) sambut baik ini," ujarnya di kantor BPJT, Jakarta, Senin 4 Maret 2019.Â
Danang mengatakan, pihaknya ingin para pelaku UMKM lokal dapat terakomodasi dengan pembangunan jalan tol ini. Dalam tataran operasional, menurutnya UMKM itu harus dikoordinir oleh Pemerintah Daerah di rest area yang dibangun.Â
"Pertimbangannya, rest area yang dibangun itu diisi oleh produk lokal 70 persen, brand internasional hanya 30 persen. Agar pelaku lokal itu bisa mendapatkan solusi," katanya.Â
Tantangan ke depan, sambung dia, adalah bagaimana kemampuan Pemerintah Daerah melakukan konsolidasi dengan seluruh UMKM ini. Hal ini juga terus menjadi pertimbangan oleh Pemerintah Pusat.Â
"Ini yang menjadi PR bagi kita bersama, kalau pun mereka masuk ke sana apakah dibebankan sewa atau bagaimana, Itu yang kami sarankan kepada Bupati untuk berkomunikasi dengan perusahaan," katanya.Â
Kementerian PUPR sendiri saat ini terus mendorong penyelesaian tol Cisumdawu khususnya Seksi I dan II sepanjang 27,62 km. Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 60,47 km pembangunannya terbagi ke dalam enam seksi.Â
Seksi I dan II mulai dari Cileunyi hingga Sumedang didanai dari pinjaman dari Pemerintah China sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi III-VI sepanjang 33,22 km dikerjakan oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol.
Jalan tol Cisumdawu disebut akan meningkatkan mobilitas barang dan jasa dari selatan hingga utara Jawa Barat karena menghubungkan Tol Purbaleunyi dengan jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang telah beroperasi. Akses Cisumdawu juga merupakan akses menuju Bandara internasional Kertajati di Majalengka. (lis)