Jaringan Gas Bumi Baru Diresmikan di Bogor, Layani 5.120 Rumah Tangga
- Dokumentasi PGN.
VIVA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk, atau PGN terus mengembangkan jaringan gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil atau Jargas di seluruh Indonesa. Proyek Jargas di wilayah operasi Bogor, Serang, dan Cirebon pun hari ini diresmikan. .
Dari paket pengerjaan wilayah tersebut PGN meresmikan perampungan Jargas wilayah Bogor, sesuai target pekerjaan yang dimulai sejak Mei 2018. Penambahan Jargas yang menyasar pengguna rumah tangga ini, diharapkan akan meningkatkan penggunaan energi baik yang lebih terjamin dan murah.
Pembangunan Jargas di wilayah Bogor, Serang, dan Cirebon itu, merupakan proyek yang didanai anggaran Kementerian ESDM. Pada tahap pengoperasian nanti, PGN akan memanfaatkan sumber gas berasal dari PT Pertamina EP, dengan volume mencapai 0,2 MMSCFD.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengungkapkan, Jargas tersebut akan mengaliri sebanyak 5.120 sambungan rumah atau SR. Tepatnya di wilayah Kecamatan Cibinong dan Bojong Gede.
“Perluasan Jargas ini adalah upaya bersama untuk memperluas dan pemerataan pemanfaatan kekayaan alam negeri ini,” ujar seusai peresmian, Rabu 27 Februari 2019, dikutip dari keterangan resminya.
Dilo mengungkapkan, sejauh ini pemerintah dan PGN bahu membahu melakukan perluasan pembangunan Jargas. Ke depan, dipastikan akan banyak lagi skema kerja sama yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan Jargas.
“Gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. Indonesia melalui PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Di sisi lain, terdapat beberapa keunggulan gas pipa, khususnya yang didistribusikan PGN, antara lain berasal dari kekayaan gas bumi di dalam negeri. Artinya, dari sisi makro, penggunaan gas pipa bagi konsumsi rumah tangga, tak membebani neraca perdagangan lantaran impor gas yang terjadi pada gas elpiji.
Keunggulan lain khusus konsumen rumah tangga, akan menghemat ongkos penggunaan gas, dikarenakan tarif per kubik gas PGN lebih murah.
“Harga memang berbeda dengan elpiji 3 kilogram,” tegas Dilo.
Gas pipa yang dijajakan PGN merupakan jenis gas metana berbobot jenis ringan, sehingga cepat dan gampang menguap, minim risiko kebakaran. Sedangkan, gas Elpiji merupakan gas propana dengan bobot massa lebih berat, mudah tersulut.
“Keunggulan-keunggulan tersebut akan lebih memudahkan masyarakat mengakses energi baik yang lebih ramah lingkungan, dan penggunaan gas ini pun membantu kemandirian energi nasional,” tutup Dilo.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan hadir dalam peresmian tersebut. Dia pun sempat meninjau langsung ke masyarakat yang telah menggunakan jargas tersebut.