Menkeu Sri Bingung Banyak Aset Nganggur di BLU Kementerian dan Lembaga
- Arrijal Rachman/VIVA.co.id.
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, banyak aset negara yang belum terkelola dengan baik oleh Badan Layanan Umum atau BLU. Saat ini, BLU yang ada di Kementerian dan Lembaga teknis lebih memilih untuk menyimpan asetnya saja, ketimbang memanfaatkannya agar lebih produktif.
Meski demikian, berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, kontribusi BLU terhadap penerimaan negara dalam APBN 2018 mencapai Rp55,4 triliun. Jauh lebih tinggi, ketimbang target yang dipatok pada periode itu sebesar Rp43,3 triliun.
"Banyak K/L aset itu di-kekepin, dikuasai saja, yang penting ada di K/L saya, dia enggak peduli. Sekarang, kami terus mengingatkan seluruh aset harus produktif, termasuk penggunaan dan kolaborasi dengan BLU lain seperti LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan) pinjam aset LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara)," tutur dia di kantornya, Jakarta, Selasa 26 Februari 2019.
Sri pun mengaku bingung, lantaran BLU lebih bangga memiliki penerimaan yang tinggi ketimbang mampu mengalokasikan aset atau keuangannya secara produktif kepada masyarakat. Sebab, tugas dan fungsi BLU bukan untuk memperoleh keuntungan melainkan untuk memberikan pelayanan.
"BLU bukan entitias mencari keuntungan meski semua tepuk tangan pendapatan kita di 2018 BLU mencapai 128 persen dari targetnya. Saya tidak tahu mereka minta bonus, apakah mereka senang dapat pendapatan cukup baik, saya enggak tahu seperti apa, tapi berhubungan uang tepuk tangan," katanya.
Karenanya, kata dia, saat ini pemerintah sedang mengembangkan sistem digital untuk memantau tata kelola yang baik terhadap aset-aset maupun keuangan BLU. Dengan begitu, operasional BLU bisa dipantau dengan sistem yang dinamakan Office Automation (OA) dan sistem informasi pembinaan BLU atau BLU Integrated Online System (BIOS).
"Datanya bisa di-share, sehingga setiap saat kita bisa mengawasi dan mendorong dan meyakinkan BLU ini bisa menjalankan tugasnya," paparnya. (asp)