Alasan Revitalisasi Pasar Rakyat Perlu Digencarkan Pemerintah

Pedagang menyortir cabai merah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA – Penasihat Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Handaka Santosa mengungkapkan, upaya revitalisasi ribuan pasar rakyat dinilai akan memberikan hasil positif dalam perdagangan, khususnya di kalangan pedagang pasar.

Wamendag Tertibkan Penerapan SNI hingga ke Pasar Tradisional

"Karena sarananya yang menjadi lebih nyaman bagi pengunjung dan juga penataan yang pencapaiannya lebih leluasa," ujar Handaka dalam keterangannya, dikutip Senin 25 Februari 2019.

Handaka mengatakan, penataan pasar rakyat sama sekali tidak menimbulkan pengaruh negatif kepada ritel modern, karena masing-masing mempunyai segmen pasar yang berbeda.

Khofifah Janji Akan Transformasikan Pasar Tradisional dengan Digitalisasi

Namun, lanjut dia, perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk hal-hal yang lebih mendasar lagi. Seperti, jalur pasokan yang rutin, murah, dan mudah agar para pedagang tidak khawatir adanya fluktuasi harga jual.

Ia menuturkan, selama ini untuk ritel modern, harganya selalu stabil karena sudah ada pemasok yang dikontrak dengan harga yang mengikat dalam setahun.

Blusukan ke Pasar Keputran, Khofifah Tegaskan Bakal Jaga Keberadaan Pasar Tradisional

"Sedangkan pedagang pasar lebih banyak berfungsi sebagai perantara, yang mengambil keuntungan dari selisih harga antara pemasok dan konsumen," tuturnya. 

Kemudian, Handaka menjelaskan masalah pedagang pasar sering timbul ketika ada fluktuasi kenaikan harga jual seperti beras, cabai, dan lainnya. Lalu, pemerintah akan mengadakan operasi pasar, sehingga para pedagang jadi korban karena konsumen belanja ke operasi pasar, bukan ke pedagang pasar.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, selama empat tahun, pemerintah telah merevitalisasi 5.000 pasar. Dengan rincian pada 2015 sebanyak 1.023 unit, 2016 (793 unit), 2017 (851 unit), 2018 (1.545 unit), dan 2019 dengan 1.037 unit.

"Untuk revitalisasi nonfisik yaitu revitalisasi manajemen mengelola penempatan pedagang, pembiayaan dan permodalan dan SOP pelayanan pasar," jelas Enggar.

Ia melanjutkan, untuk revitalisasi ekonomi meliputi peningkatan pendapatan pedagang dengan mengakomodasi kegiatan ekonomi formal dan informal.

"Lalu revitalisasi sosial menciptakan lingkungan pasar yang menarik berdampak positif dan dapat meningkatkan dinamika serta kehidupan sosial masyarakat," katanya.

Pemerintah, lanjut Enggar, juga memberikan pelatihan pengelola pasar rakyat, sekolah pasar, aktivasi pasar, serta memberikan sertifikat SNI pasar rakyat. 

"Dan memberikan penghargaan kepada pengelola pasar rakyat yang berprestasi," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya