Meski Mulai Panen, Pengusaha Ingatkan Harga Jagung Masih Tinggi
VIVA – Musim panen jagung mulai dirasakan oleh pabrik pakan, sehingga suplai tidak menjadi kendala saat ini. Namun, jika bandingkan dengan periode sama tahun lalu, harga jagung masih terbilang tinggi di angka Rp4.800-an per kilogram.
Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), Sudirman mengatakan, dengan kondisi tersebut pengusaha mengingatkan pemerintah, kebutuhan jagung yang juga masih meningkat, sehingga harus diantisipasi .
“Kalau di Jawa Timur, masih sekitar Rp4.800. Belum sampai seperti kata Pak Amran (Menteri Pertanian) itu Rp3 ribuan, belum adalah,” ujar Sudirman dalam keterangannya, dikutip Kamis 21 Februari 2019.
Ia menjelaskan, harga kisaran jagung pakan Rp4.800 per kilogram masih termasuk tinggi. Sebab, dalam kondisi normal ketika mulai panen saat ini, harga jagung yang sampai ke tingkat pabrik pakan bisa Rp3.500 per kilogram.
"Kalaupun di tingkat petani, acuannya Rp3.150 per kilogram. Normal tinggilah. Itu kan harganya sudah mempertimbangkan keuntungan petani dan kewajaran penerimaan pabrik pakan," tegasnya.
Untuk itu, ia mengingatkan, akan naiknya kebutuhan jagung yang diperlukan untuk pakan pada tahun ini. Di mana, diproyeksikan kebutuhan pakan mencapai 20 juta hingga akhir 2019.
Artinya, lanjut dia, kebutuhan jagung sebagai bahan baku yang diperlukan mencapai 10 juta ton. Naik 17,65 persen dibandingkan kebutuhan tahun lalu.
Kemudian, terkait jagung yang mulai panen, Sudirman menganggapnya, bukan sesuatu yang luar biasa. Dikarenakan memang dari waktu ke waktu, pada Maret-Mei, memang merupakan masa-masa panen komoditas ini. (asp)