Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Inggris Bantu RI Rp270 Miliar
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Pemerintah Indonesia dan Inggris, menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding di bidang pengembangan energi rendah karbon. Penandatanganan itu dilakukan di kantor Kementerian ESDM oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik.
Ego mengatakan, dalam kerja sama ini, Inggris ingin berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur energi terbarukan untuk skala kecil. Khususnya, di Indonesia Timur yang diyakini mampu memicu pertumbuhan ekonomi.
"Saya percaya, meskipun dilakukan dalam skala kecil, hal itu merupakan upaya untuk mengurangi kemiskinan dan memicu pertumbuhan ekonomi," ujar Ego di Jakarta, Rabu 20 Februari 2019.
Sementara itu, Moazzam mengatakan, dalam kerja sama ini Pemerintah Inggris menawarkan bantuan atau hibah sebesar 15 juta poundsterling atau sekitar Rp270 miliar.
"Ini berfokus pada tecnical sistem dan akan investasi di proyek percontohan. Tetapi, ini untuk menarik modal investor ke EBT Indonesia. Karena, ada banyak yang tertarik untuk investasi di bidang ini, jadi secepat-cepatnya sebesarnya," katanya.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial kembali menambahkan bahwa kerja sama ini akan membantu pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Meskipun belakangan ini, sudah ada kemajuan signifikan di sektor energi terbarukan.
Ego menyampaikan bahwa pihaknya ingin kerja sama ini dapat memberikan 'output' yang nyata, yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Saya berharap, kerja sama ini dapat menciptakan sesuatu yang nyata, seperti proyek EBT yang dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia, demi terwujudnya energi berkeadilan, ” tutur Ego.
Berikut, garis besar program kerja sama Indonesia dan Inggris:
a. Program pengembangan EBT guna mendorong investasi sektor swasta dalam meningkatkan pangsa pembangkit energi terbarukan, dalam bentuk pilot project.
b. Bantuan teknis dalam fasilitasi pembiayaan infrastruktur energi terbarukan, dengan fokus pada Indonesia Timur.
c. Penyediaan infrastruktur energi terbarukan untuk skala kecil di Indonesia Timur.
d. Mendorong kerja sama internasional dan domestik untuk memfasilitasi transfer pengetahuan, inovasi dan praktik dalam pengembangan energi terbarukan. (asp)