Dituding Antek Asing, Jokowi Pamer Ambil Alih Freeport dan Chevron
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah tudingan miring yang ditujukan kepada dirinya yang banyak beredar di media sosial. Salah satunya adalah terkait tuduhan bahwa Jokowi adalah antek asing.
"Ini (tuduhan antek asing) sudah sejak 4,5 tahun lalu (beredar)," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara Tanwir Muhammadiyah ke-51 di Bengkulu, Jumat 15 Februari 2019.
Menurut Jokowi, tudingan antek asing itu telah membuat publik kebingungan. Sementara itu, kabar tersebut justru bertolak belakang dengan yang telah dijalankannya selama pemerintahan.
Ia pun mencontohkan, tindakannya melakukan pengambilalihan pengelolaan sejumlah potensi sumber daya alam Indonesia yang dikelola oleh orang asing.
"Di 2015, blok Mahakam yang dikelola Jepang dan Prancis, sudah lebih dari 50 tahun. Sudah kita ambil dan serahkan ke Pertamina," kata Jokowi.
"(Lalu) Blok Chevron itu 90 tahun dikelola Amerika. Tapi 2018 kemarin, dimenangkan 100 persen oleh Pertamina. Lalu, akhir 2018 kemarin, Freeport sudah mayoritas kita ambil 51,2 persen sahamnya ke Indonesia lewat PT Inalum," tambahnya.
"Jadi, tidak ada isu antek asing."
Menurut Jokowi, pengambilalihan hak kelola sumber daya alam yang selama berpuluh tahun dikelola oleh orang asing, bukan perkara mudah. Karena itu, ia mengharapkan agar publik tidak lagi berpikiran, jika ia adalah antek asing yang lebih mengutamakan kepentingan asing ketimbang Indonesia.
"Tidak mudah mengambil alih. Kalau mudah, sudah dari dulu. Ini empat tahun selesai. Kita tarik menarik sama kuat," kata Jokowi. (asp)