Milenial Bisa Kredit Rumah DP 1 Persen Pakai KPR Syariah Ini

Aktivitas pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk baru yaitu Pembiayaan Properti BTN iB. Layanan yang disebut Kredit Perumahan Rakyat Hits ini diracik khusus bagi para milenial yang ingin melakukan resolusi 'hijrah' dan ingin memiliki rumah. 

Direktur Bank BTN, Iman Nugroho Soeko, usai meluncurkan KPR Hits di Jakarta, kemarin, menjelaskan, produk ini merupakan jenis KPR non subsidi. KPR ini memiliki keistimewaan dibandingkan produk pembiayaan perumahan milik BTN Syariah sebelumnya, yaitu menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah. 

Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) sendiri merupakan fitur baru produk KPR dari BTN Syariah. Yang selama ini menggunakan akad Murabahah (jual beli) dan Istishna’ (jual beli pesanan).

“Akad tersebut disesuaikan dengan pangsa pasar yang kami bidik,yaitu para milenial yang menginginkan tenor cicilan yang panjang, yaitu hingga 30 tahun namun dengan uang muka yang terjangkau dan ujroh atau uang sewa yang ringan,” kata Iman dikutip dari keterangan resminya Jumat 15 Februari 2019. 

Sebenarnya, lanjut Iman, akad Musyarakah Mutanaqisah merupakan gabungan atau hybrid dari 2 akad yaitu akad Musyarakah dan Ba’i. Artinya bahwa pembelian rumah atau apartemen yang menjadi agunan KPR merupakan aset bersama antara Bank dengan nasabah dengan porsi kepemilikan yang telah disepakati pada saat awal akad. 

Bank dan Nasabah sepakat bahwa agunan KPR tersebut disewakan kepada nasabah sehingga memiliki kewajiban membayar angsuran sewa setiap bulannya. Pembayaran angsuran sewa yang dilakukan nasabah secara otomatis menambah porsi kepemilikan nasabah dan mengurangi porsi kepemilikan bank, sehingga pada saat pembiayaan lunas, porsi kepemilikan rumah atau apartemen akan beralih sepenuhnya ke nasabah.

Selain akad yang digunakan, BTN Syariah juga menawarkan sejumlah keringanan yang lain bagi nasabah KPR Hits. Di antaranya uang muka ringan mulai 1 persen, angsuran yang terjangkau dengan dua pilihan skema. 

Pertama, dengan ujroh atau uang sewa (fee)  sebesar 7,75 persen fixed selama 3 tahun pertama. Kedua, dengan ujroh sebesar 8,25 persen fixed selama 5 tahun pertama selanjutnya berjenjang selama jangka waktu KPR sampai dengan 30 tahun. KPR Hits juga memberikan peluang pelunasan KPR tanpa biaya pinalti. 

Gen Z dan Millennial Dominasi Pasar Modal Indonesia, OJK Ingatkan Jurus hindari Investasi Bodong

“Untuk bisa mengajukan KPR Hits, nasabah berusia minimal 21 tahun, memiliki pekerjaan tetap dengan masa kerja minimal 1 tahun dan yang penting agunan yang digunakan adalah rumah atau apartemen atau ruko ready stock atau sudah tersedia. Bukan yang belum dibangun atau berbentuk kavling tanah,” kata Iman.

Adapun unit ready stock yang dimaksud, menurut Iman, berbentuk properti baru maupun bekas. Dengan syarat  memiliki dokumen legalitas properti yaitu SHM/SHGB dan IMB serta berada di lokasi yang marketable

55,07 % Investor Pasar Modal Didominasi Gen Z dan Milenial, Anak Muda Makin Melek Investasi

Peluncuran KPR Hits.

Selain pembelian properti baru, KPR Hits juga dapat digunakan untuk take over dan top up.  Lebih lanjut Iman menjelaskan, KPR Hits tidak hanya terbatas bagi nasabah muslim namun terbuka juga bagi nasabah non muslim yang membutuhkan pembiayaan rumah yang terjangkau sesuai kemampuan mereka. 

Karier Mengubah Prioritas dalam Membangun Keluarga? 5 Cara Mengatasi Tekanan

Sebagai informasi, peluncuran produk KPR Hits merupakan salah satu strategi BTN Syariah untuk mengejar target pertumbuhan pembiayaan tahun 2019. Khusus KPR Hits, Iman menargetkan bisa meraup pembiayaan sebesar Rp 1,35 triliun atau setara dengan kurang lebih 2.700 unit. 
 
Sementara itu target pembiayaan 2019 diproyeksi bisa menembus Rp25 triliun atau tumbuh di atas angka 14 persen dibandingkan tahun 2018 yang telah mencapai sekitar Rp22 triliun. Menginjak usianya ke 14, BTN Syariah pun telah  merealisasikan pembiayaan sekitar  Rp26 triliun dan telah membukukan aset senilai Rp28,5 triliun.

Lahan pertanian.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Kementerian Pertanian menjabarkan perhitungan potensi pendapatan bagi masyarakat yang ikut program Brigade Swasembada Pangan atau petani muda milenial.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024