Kontrak Blok Rimau Diteken, Arcandra Pesan Medco Tingkatkan Eksplorasi
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arcandra Tahar, menyaksikan penandatanganan kontrak bagi hasil wilayah kerja migas Rimau di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Kamis 14 Februari 2019. Kontrak bagi hasil Blok Rimau ini merupakan kontrak perpanjangan dengan masa 20 tahun yang efektif sejak tanggal 23 April 2023.
Pemegang Partisipasi Interes blok ini adalah PT Medco E&P Rimau sebesar 95 persen dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi sebesar 5 persen. Tanda tangan dilakukan oleh petinggi Medco E&P Riau dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar berpesan kepada pihak Medco agar bisa meningkatkan produksi melalui eksplorasi sesuai dengan term and condition yang telah disepakati. Khususnya, menggunakan dana eksplorasi dalam Komitmen Kerja Pasti (KKP) selama lima tahun pertama yang disepakati sebesar US$41,3 juta.
"Ini lumayan untuk kegiatan eksplorasi ke depan. Kita berharap Medco sungguh sungguh melaksanakan semua Komitmen Kerja Pasti ini sesuai dengan harapan kita atau melebihi," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis 14 Februari 2019.
Dalam penandatanganan ini, Pemerintah meraup bonus tanda tangan sebesar US$4 juta yang langsung masuk ke kas negara. Arcandra juga meminta, Medco berkoordinasi dengan SKK Migas soal rencana eksplorasi baik di dalam wilayah kerja Rimau maupun di luar wilayah kerja tersebut.
"Jadi KKP ini dananya bisa di dalam WK atau di luar WK. Tentu ini persetujuan SKK Migas. Silakan dilihat potensi blok yang baru atau eksisting yang kiranya nanti bisa memanfaatkan dana KKP itu yang jumlahnya signifikan US$41 juta," kata Arcandra.
Arcandra melanjutkan, pemerintah yakin Kontraktor eksisting memiliki kemampuan untuk mengelola Blok Rimau yang saat ini telah menghasilkan produksi minyak sekitar 8.200 barel per hari. Selama ini, sinergi antara PT Medco E&P Rimau dengan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi yang merupakan BUMD Sumatera Selatan untuk mengelola blok Rimau dinilai memberikan dampak positif.
"Tidak hanya bagi kontraktor dan negara namun juga bagi masyarakat di daerah," ujarnya.