Cetak Pilot Instan 14DAYPILOT Flight Academy Pecahkan Rekor MURI  

Penghargaan MURI kepada 14DAYPILOT Flight Academy.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Kini menjadi seorang pilot profesional tak perlu memakan waktu lama hingga bertahun-tahun. Sebab, 14DAYPILOT Flight Academy telah berhasil memecahkan rekor dunia dalam mencetak commercial pilot instrument rating.

Dalam pendidikannya 14DAYPILOT Flight Academy hanya membutuhkan waktu 115 hari atau hampir empat bulan untuk seorang pilot mendapatkan license Federal Aviation Administration (FAA) dari Amerika Serikat.

Adapun pilot Indonesia yang berhasil lulus dalam 115 hari adalah Farandi Angesti, 19 tahun yang lulus Juni 2018 lalu. Padahal, untuk program yang sama di Indonesia membutukan waktu satu hingga 1,5 tahun dan di Amerika kurang lebih enam sampai sembilan bulan. 

Atas keberhasilan tersebut Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan apresiasi atas pencapaian 14DAYPILOT FLIGHT ACADEMY,LLC sebagai sekolah pilot pertama di dunia yang berhasil memecahkan rekor dunia dalam mencetak Commercial Pilot Instrument Rating tercepat.

Bahkan, penghargaan The Fastest Commercial Pilot Training in The World dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mewakili pencapaian tertinggi dan pertama oleh industri sekolah pilot dunia.

Pendiri dari 14DAYPILOT Flight Academy, Capt Gema Goeyardi mengatakan dirinya perlu bekerja ekstra keras, memiliki kemampuan bahasa Inggris tinggi dan bisa bekerja sebagai tim untuk mencetak lulusan pilot FAA dengan cepat.

Pemegang rekor MURI lulusan FAA private pilot dan intrument rating dalam waktu 24 hari tersebut, mengakui dirinya harus seperti atlit dunia dalam menciptakan pelatihan agar bisa memiliki rahasia dalam metode pengajaran. 

"Saya menemukan rahasia besar dalam metode pengajaran, management flight training, dan penetapan silabus untuk mencetak pilot dalam waktu singkat dengan harga terjangkau, dan berkualitas dunia yakni mengacu pada standar FAA," jelas Gema dalam keterangan tertulisnya, Kamis 14 Februari 2019. 

Adapun rahasia tersebut, lanjut Gema adalah dirinya tidak perlu siswa jago matematika atau fisika karena itu tidak relevan, tetapi motivasi untuk Study Super Hard 12 jam setiap hari menjadi kunci. 

Industri Penerbangan Kompak Bangkit dari Keterpurukan

Selain itu, dari sisi manajemen harus melayani siswa dengan hati, dan terus motivasi mereka. Jangan main pukul, dan selalu profesional membangun environment belajar yang nyaman tanpa budaya militer. 

"Kami memastikan bahwa mereka harus terbang setiap hari tiga sampai lima jam, dan dengan fasilitas satu siswa satu pesawat dan dua senior instruktur secara dedicated semua bisa tercapai," ujarnya.

Menteri Sandiaga Tegaskan Garuda Indonesia Harus Diselamatkan

Sedangkan, apakah menjadi pilot secara singkat aman atau tidak, Gema mengatakan siapapun siswanya FAA tidak bisa di kompromi semua sistem, hanya yang memiliki standard tinggi yang bisa lulus terlepas berapa cepat atau lama waktu pendidikannya. 

Ia menegaskan, dunia aviasi di Amerika jauh berbeda, banyak fleksibilitas. "Siapa yang rajin dia akan selesai lebih cepat karena tidak ada lagi faktor birokrasi dan standar uji sangat jelas. Jadi secepat apapun sekolahnya selama memenuhi kualifikasi ujian, maka siswa berhak di uji dan kalau memenuhi standar, maka license akan di dapatkan,” ujar Gema.

Masih Pandemi, Negosiasi Garuda dengan Lessor Dinilai Terbuka Lebar

Perlu diketahui 14DAYPILOT Flight Academy adalah sekolah pilot di bawah naungan regulasi FAA dan merupakan anak perusahaan Astronacci International, didirikan pada 2016 oleh Gema Goeyardi. 14DAYPILOT adalah satu-satunya di Asia yang memegang lisensi TSA Flight. 

Sekolah ini membidik pangsa pasar business owner, airplane owner, dan profesional yang memiliki hobi terbang dari kecil tapi kesulitan mencari waktu sekolah dan fleksibilitas usia serta kesehatan, dengan biaya Rp300 juta untuk lisensi Private Pilot FAA.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja

INACA Ungkap Industri Penerbangan Sedang Tidak Baik-baik Saja

INACA mengungkapkan industri penerbangan Indonesia tengah menghadapi banyak tekanan baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024