Empat Opsi Menteri Basuki Turunkan Tarif Tol Trans Jawa
- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembahasan yang dilakukan pihaknya bersama Badan Usaha Jalan Tol dalam menurunkan tarif Tol Trans Jawa yang dinilai kemahalan, dipastikan selesai dalam dua hari ke depan.
"Saat ini, kita sedang rumuskan. Mudah-mudahan dalam satu-dua hari ini bisa (rampung), baru nanti kita lapor kepada Presiden," kata Basuki di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 12 Februari 2019.
Dalam perumusan upaya penurunan tarif Tol Trans Jawa tersebut, Basuki menjelaskan, ada empat opsi yang dinilai dapat menjadi jalan tengah di antara tuntutan penurunan tarif dan kepentingan aspek bisnis para BUJT dari Tol Trans Jawa tersebut.
Opsi pertama adalah dengan melakukan perpanjangan masa konsesi atau hak kelola jalan tol, sehingga rentang waktu konsesi yang panjang bisa menutupi murahnya tarif yang akan diberlakukan nanti.
Kemudian, opsi kedua yakni adanya kemungkinan untuk penurunan pajak badan, dan opsi ketiga adalah subsidi cash.
"Maksudnya, jika seharusnya tarif itu Rp1.500 per kilometer, maka akan diturunkan menjadi Rp800 per kilometer, dan selisihnya akan disubsidi dari APBN," kata Basuki.
Selain itu, opsi lainnya adalah skema subsidi silang, di mana sejumlah ruas tol yang memiliki tarif tinggi seperti misalnya Tol Batang-Semarang, nantinya akan diturunkan. Sementara, tarif tol yang murah akan dinaikkan.
"Itu salah satu opsi saja. Tetapi, kami kan juga harus lihat reaksi masyarakat," kata Basuki.
Basuki menegaskan, semua opsi dan kemungkinan itu masih akan dibahas bersama tim kecil yang digagas bersama BPJT dan Asosiasi Tol Indonesia atau ATI.
"Dengan berbagi faktor tadi, saat ini sedang ditindaklanjuti oleh tim kecil dari BPJT dan Asosiasi Tol Indonesia untuk merumuskan berapa (besaran penurunan tarif) kalau memang bisa memenuhi aspirasi itu. Dengan catatan-catatan itu, berapa kira-kira yang bisa diturunkan," ujarnya. (asp)